Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Jepang menilai pemerintah Indonesia perlu memperbaiki sejumlah lini untuk mendongkrak investasi asing terutama dari Jepang. Apalagi potensi investasi Jepang ke Indonesia besar.
Hal itu disampaikan Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Yusuke Shindo, dalam acara seminar bertajuk "Indonesia Economic, Perspective, Infrastructure, and Manufacture Investment Oppurtunities and Challange 2015-2019. Kegiatan ini merupakan kerja sama Badaan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bekerja sama dengan organisasi perdagangan asal Jepang, Jetro serta PT Jababeka Tbk, pada Kamis (12/2/2015).
"Untuk mencapai investasi lebih banyak perlu percepatan prosedur, infrastruktur, pelabuhan. Perlu insentif perpajakan dan ketenagakerjaan," ujar dia.
Advertisement
Ia menuturkan, kerja sama antara Indonesia dan Jepang telah berlangsung cukup lama terlihat dari nilai investasi besar yang sudah tertanam.
"Dengan nilai US$ 2,7 miliar, dan Indonesia ekspor terbesar dari 1.700 perusahaan, 18 ribu ekspatriat. Kami perlu strategi global, perusahaan Jepang akan melakukan ekspor ke berbagai negara. Oleh karena itu pemerintahan Joko Widodo perlu kerja sama," tutur Yusuke.
Selain itu, potensi investasi Jepang ke Indonesia besar apalagi sekarang BKPM telah mempermudah perizinan dengan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM, Himawan Hariyoga mengatakan, seminar ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada investor Jepang tentang kebijakan dan peluang di sektor infrastruktur dan manufaktur Indonesia. Kemudian memberikan informasi tentang kawasan industri untuk mendukung kegiatan investasi.
"Acara ini memberikan kesempatan kepada para investor untuk berdiskusi langsung dengan BKPM serta pembicara lain tentang permasalahan yang dihadapi dalam berinvestasi di Indonesia," kata Himawan. (Amd/Ahm)