Liputan6.com, Jakarta - Ramadan 2025 menjadi spesial lantaran akan terjadi fenomena alam langka berupa Gerhana Bulan Total. Peristiwa ini terjadi ketika Bumi berada di antara Matahari dan Bulan, sehingga bayangan Bumi sepenuhnya menutupi Bulan. Hanya pada saat fase bulan purnama, posisi Matahari, Bumi, dan Bulan bisa membentuk garis lurus yang memungkinkan terjadinya gerhana bulan total. Durasi gerhana bulan total ini bisa mencapai hampir dua jam, jauh lebih lama dibandingkan gerhana matahari yang hanya berlangsung beberapa menit di lokasi tertentu.
Baca Juga
Ciri-ciri gerhana bulan total sangat menarik untuk diketahui. Pertama, posisi sejajar antara Matahari, Bumi, dan Bulan harus terjadi. Kedua, fenomena ini hanya terjadi pada saat bulan purnama. Ketiga, bulan sepenuhnya memasuki bayangan inti Bumi yang disebut umbra. Keempat, bulan akan tampak berwarna merah gelap, merah tembaga, jingga, atau cokelat, fenomena ini dikenal sebagai 'Blood Moon'. Warna merah ini muncul karena pembiasan cahaya matahari oleh atmosfer Bumi, di mana cahaya biru tersebar lebih banyak, sehingga cahaya merah yang mencapai Bulan lebih dominan.
Advertisement
Selain itu, gerhana bulan total dapat dilihat dari seluruh bagian Bumi yang berada di sisi malam dan aman untuk dilihat dengan mata telanjang tanpa perlu pelindung khusus. Durasi gerhana ini berlangsung sekitar 1 jam 40 menit hingga hampir 2 jam, meskipun keseluruhan proses gerhana, termasuk fase penumbra dan sebagian, bisa berlangsung selama beberapa jam.
Proses Terjadinya Gerhana Bulan Total
Proses terjadinya gerhana bulan total terdiri dari beberapa fase yang menarik. Pertama, ada fase penumbra, di mana bulan mulai memasuki bayangan penumbra Bumi. Pada fase ini, perubahan kecerahan bulan masih belum terlalu signifikan. Selanjutnya, pada fase sebagian, bulan mulai memasuki bayangan umbra Bumi. Semakin banyak bagian bulan yang tertutup, semakin gelap bulan akan tampak.
Kemudian, pada fase total, bulan sepenuhnya berada di dalam umbra Bumi. Inilah saat bulan akan tampak berwarna merah. Setelah itu, bulan akan memasuki fase sebagian (kembali), di mana bulan mulai keluar dari umbra Bumi. Terakhir, pada fase penumbra (kembali), bulan sepenuhnya keluar dari umbra, tetapi masih berada di dalam penumbra, sehingga kecerahan bulan perlahan kembali normal sebelum akhir gerhana.
Advertisement
Perbedaan dengan Gerhana Bulan Sebagian dan Penumbra
Perlu diketahui bahwa ada perbedaan antara gerhana bulan total dengan gerhana bulan sebagian dan penumbra. Pada gerhana bulan sebagian, hanya sebagian permukaan bulan yang tertutup oleh umbra Bumi. Sedangkan pada gerhana bulan penumbra, seluruh permukaan bulan berada di dalam penumbra Bumi, sehingga bulan tampak sedikit lebih redup dari biasanya, tetapi tidak berubah warna menjadi merah.
Gerhana Bulan Total Maret 2025
Salah satu gerhana bulan total yang akan datang adalah pada 13-14 Maret 2025. Sayangnya, fenomena ini tidak dapat disaksikan dari Indonesia. Gerhana ini akan terlihat di Amerika Utara, sebagian Eropa, dan beberapa bagian Afrika serta Amerika Selatan. Meskipun kita tidak dapat melihatnya secara langsung, penting untuk tetap mencari informasi terkini mengenai waktu dan lokasi pengamatan gerhana bulan di daerah kita.
Menariknya, gerhana bulan total ini akan terjadi pada bulan Ramadhan 2025. Ini menambah keunikan dan daya tarik fenomena ini bagi banyak orang. Meskipun kita tidak dapat menyaksikannya dari Indonesia, kita tetap bisa menghargai keindahan dan keajaiban alam semesta melalui informasi dan gambar yang dibagikan oleh pengamat di belahan dunia lainnya.
Dengan memahami proses dan ciri-ciri gerhana bulan total, kita bisa lebih menghargai fenomena alam yang menakjubkan ini. Ingatlah untuk selalu mencari informasi terkini mengenai waktu dan lokasi pengamatan gerhana bulan di daerah Anda. Gerhana bulan total adalah salah satu peristiwa astronomi yang relatif sering terjadi dibandingkan gerhana matahari, dan setiap kali peristiwa ini terjadi, selalu ada keajaiban yang dapat kita saksikan.
Advertisement
