Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mencatat ada peningkatan konsumsi elpiji bersubsidi 3 kilogram (kg) sebesar 600 ribu ton setiap tahunnya.
Senior Vice Presiden Non Fuel Marketing Pertamina Taryono mengatakan, dengan mengacu perhitungan konsumsi elpiji 3 kg yang bertambah 600 ribu ton setiap tahun, maka konsumsi tahun ini diprediksi mencapai 5,7 juta ton, dari konsumsi tahun sebelumnya 5,1 juta ton.
"Elpiji 3 kg 5,1 juta, ke 5,7 juta jadi ada 600 ribu ton perr tahun," kata dia di Jakarta, Jumat (27/2/2015).
Taryono menambahkan, hingga saat ini pihaknya masih mengimpor 55 persen dari konsumsi elpiji tersebut atau sebesar 3,6 juta ton.
Ini karena pasokan domestik untuk elpiji 3 kg belum bisa memenuhinya. "Kalau 3 juta sekarang 3,6 juta ton impornya, impor sekarang 5,5 persen," tutur dia.
Sedangkan untuk elpiji non subsidi 12 kg, menurut Taryono, konsumsinya tidak ada perubahan. Elpiji yang dibungkus dengan tabung berwarna biru tersebut masih pada angka 1,2 juta.
"12 Kg 1,2 juta jadi realisasi tahun kemarin. Non subsidi stabil, tahun ini hanya naik 3 Kg 5,7 sekian. 12 Kg relatif," pungkasnya. (Pew/Nrm)