Liputan6.com, Jakarta - Perum Perhutani mengaku siap melaksanakan instruksi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk mensejahterakan warga di sekitar hutan, terutama di hutan yang menjadi kelolaannya
Direktur Utama Perum Perhutani, Mustoha Iskandar menyampaikan, dirinya sudah mempresentasikan beberapa metode dengan warga sekitar hutan dapat bertani hingga meningkatkan produksinya.
Mengingat hutan yang dikelola Perhutani mayoritas adalah hutan jati, maka cara yang akan dilakukan adalah memperlebar jarak penanaman dalam setiap pohon jatinya.
Advertisement
"Dalam konteks ini kami siapkan namanya zona adaptif, jadi jarak tanam antar pohon jadi bisa dilebarkan, kalau biasanya 3x3m, kami lebarkan menjadi 8x2m bahkan mungkin ada 6x2m atau hingga10x2m," kata Mustoha di Istana Kepresidenan, Rabu (11/3/2015).
Dengan model penanaman pohon jati tersebut nantinya para warga di sekitar hutan dapat menanam tanaman seperti jagung dan kedelai secara multi years.
Tak cukup itu saja, Mustoha menyampaikan Presiden Joko Widodo juga akan memberikan subsidi benih dan pupuk untuk meningkatkan produktivitas hasil tanamannya.
"Intinya di sini Perhutani siap menjadi offtaker dari produk tanaman tumpang sari seperti jagung dan kedelai," tegas Mustoha.
Sebelumnya, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya menyampaikan Presiden Joko Widodo mengaku akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan-hutan terutama yang dikelola oleh perusahaan BUMN.
Karena itu, dirinya meminta Perum Perhutani dan seluruh PT Perkebunan Nusantara (Persero) untuk meningkatkan inovasinya dalam memfasilitasi petani di sekitar hutan tersebut.
"Tadi pesan Pak Presiden dalam mengahiri rapat terbatas ini ditegaskan bahwa beliau mengatakan, saya dari kecil sampai tua begini melihat desa-desa di sekitar hutan Perhutani itu miskin, dan saya tidak mau lagi lihat itu miskin," ungkap Siti Nurbaya. (Yas/Ahm)