Jokowi Minta Dua Menterinya dan Pengusaha Dongkrak Ekspor Mebel

Presiden Jokowi mendorong pertumbuhan target ekspor industri mebel dan kerajinan Indonesia menjadi US$ 5 miliar dalam lima tahun ke depan.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 12 Mar 2015, 17:05 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2015, 17:05 WIB
Jokowi
Jokowi (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan pertumbuhan industri mebel dan kerajinan nasional tumbuh dari US$ 2 miliar menjadi US$ 5 miliar  dalam lima tahun ke depan.

Jokowi menyayangkan nilai ekspor Indonesia di bidang mebel dan kerajinan masih kalah jauh ketimbang negara tetangga seperti Vietnam yang jumlahnya dua kali lipat di banding Indonesia.

"Saya ingin mengingatkan kepada Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan dan ketua AMKRI (Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia), karena sudah membandingkan dengan Vetnam yang nilai hampir US$ 6 miliar. Sedang Indonesia baru US$ 2 miliar. Target US$ 5 miliar dalam lima tahun ke depan harus dipegang betul," ujar Jokowi saat meresmikan pembukaan Indonesia Internasional Furniture Expo 2015 di JIEXPO, Kemayoran, Kamis (13/3/2015).

Caranya seperti apa? Jokowi meminta Menteri Perindustrian, dan Menteri Perdagangan dan AMKRI untuk duduk bersama mencari cara dan strategi mencapai target tersebut.

"Silakan bertemu untuk mencapai US$ 5 miliar dalam lima tahun ke depan. Itu bukan target yang main-main, dan harus tercapai," tegas Jokowi.

Pameran IFEX pada Maret 2015 adalah pameran kedua yang diselenggarakan AMKRI (Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia). Pameran ini dirancang  sebagai pameran mebel dan kerajinan terbesar di Indonesia dan di kawasan regional yang diikuti oleh hampir seluruh pelaku utama industri mebel dan kerajinan nasional.

IFEX 2015 diikuti oleh lebih dari 700 perusahaan mebel dan kerajian yang menempati lahan seluas  60,000 sqm gross di JIExpo Kemayoran Jakarta. Pameran ini menampilkan produk inovatif dengan desain terbaru dari masing-masing perusahaan.

Pelaksanaan IFEX 2014 dan 2015 yang mengangkat tema “Merging Local Traditions with Modern Touch” itu di dukung penuh oleh instasi Pemerintah seperti Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Kehutanan, Pemerintah Daerah, serta stakeholder nasional.

Pameran ini juga diikuti oleh  peserta dari mancanegara seperti Tiongkok, Taiwan, Belgia, Perancis, Amerika Serikat, Italia, Singapura, Afrika Selatan, Malaysia, Belanda dan Austria.

Dalam pameran ini digelar pula 70 karya desain baru yang dihasilkan  dari Desainer Muda Indonesia dan telah mendapat apresiasi yang luar biasa  dari pengunjung lokal maupun buyer mancanegara serta para produsen terkemuka di Indonesia yang telah berhasil melakukan kolaborasi.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan tim ahli, produk mebel yang paling banyak diminati pada IFEX 2014 adalah produk mebel dan kerajinan berbasis rotan, outdoor furniture, bedroom, living room dan dining room, office furniture dan classic furniture, serta home decor.

Sementara buyer/visitor mancanegara yang hadir di IFEX 2014  tercatat adalah berasal dari Australia, Tiongkok, Amerika Serikat, Malaysia, Singapura, India, Belanda, Perancis, Jerman, Inggris, Timur Tengah dan negara-negara lainnya yang berjumlah lebih dari 2.000 buyers dari total keseluruhan 6.113 buyers. (Luqman R/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya