Liputan6.com, Jakarta - Rencana pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) membangun transportasi umum Light Rail Transit (LRT) di kota-kota besar Indonesia ternyata belum mempunyai konsep jelas dan terarah. Beberapa investor dari China dan Korea antusias untuk merancang proyek tersebut.
Hal ini diakui Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Andrinof Chaniago usai Peluncuran Indeks Kota Pintar di JCC, Jakarta, Selasa (24/3/2015).
"Belum jelas kok, karena masih harus mendengarkan masukan dan siapa yang menawarkan. Tapi sudah banyak yang nawarin konsep, dari China, Korea dan lainnya," ujar dia.
Investor dari Korea, kata Andrinof akan langsung menemui Menteri Perhubungan Ignasius Jonan pada 2 April mendatang. Investor China dan Korea, tambahnya, menawarkan teknologi dan sistem LRT mengingat belum ada orang Indonesia yang dapat menggarap LRT secara keseluruhan.
"Secara keseluruhan, orang kita belum ada yang bisa, sedangkan investor Korea dan China sudah berpengalaman dan terbukti menggarap LRT di negaranya dan negara lain," paparnya.
Namun Andrinof mengaku, pemerintah tetap akan mengutamakan penggunaan konten dalam negeri dan keterlibatan kontraktor lokal mulai dari perencanaan sampai ke pelaksanaan proyek LRT. (Fik/Ndw)
Investor China & Korea Tawarkan Teknologi LRT ke Menteri Jokowi
Investor China dan Korea menawarkan teknologi dan sistem LRT mengingat belum ada perusahaan di Indonesia yang pernah menggarap LRT.
diperbarui 24 Mar 2015, 14:10 WIBDiterbitkan 24 Mar 2015, 14:10 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pelantikan Trump Dipindah ke Dalam Gedung DPR Karena Terlalu Dingin
Pemerintah Ingin Pulangkan Dalang Bom Bali Hambali dari Penjara Guantanamo
Akses Marketplace Tak Cukup, UKM Butuh Pendampingan untuk Bertahan dan Berkembang
Kuliner Banyumas yang Wajib Dicoba Saat Berkunjung ke Purwokerto
Top 3: Awal Tahun, Harga Emas Antam Langsung Cetak Rekor
Proyek Ambius Ratcliffe Mulai Jalan, Manchester United Bisa Cuan Besar dan Pecahkan Rekor Dahsyat
LMKN Tingkatkan Strategi dan Target Royalti Musik Sebesar Rp 126 Miliar di 2025
Wall Street Melambung Selama Sepekan, Investor Menanti Pelantikan Donald Trump
Apa Itu Red Flag: Memahami Tanda Peringatan dalam Hubungan
Darma Henwa Konversi Utang Lewat Private Placement Senilai Rp 1,11 Triliun
Apa Itu Asam Folat: Manfaat, Sumber, dan Dosis yang Dibutuhkan
Harga Emas Melemah Terbatas Sambut Akhir Pekan, Ini Penyebabnya