Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia hanya bisa menyesal saat ini karena terlambat membangun infrastruktur. Seharusnya, pembangunan infrastruktur sudah dilakukan sejak dulu, ketika pertumbuhan ekonomi sedang menggeliat. Sejumlah proyek infrastruktur pun mandek karena terganjal pendanaan hingga pembebasan lahan.
Menteri Keuangan (Menkeu), Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, ekonomi Indonesia pada 2011 tumbuh cemerlang sampai 6,5 persen. Namun banyak yang memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi itu tidak akan berkelanjutan karena ketertinggalan infrastruktur Indonesia.
"Kita tidak bisa tumbuh dengan potensi 7 persen karena salah satunya ketertinggalan infrastruktur. Infrastruktur yang ada mulai rusak, tidak memenuhi kebutuhan bahkan tidak ada pembangunan infrastruktur baru," papar dia di Jakarta, Kamis (2/4/2015).
Akibatnya, lanjut Bambang, kondisi jalan menjadi macet, pelayanan provider telekomunikasi semakin buruk. Kebutuhan infrastruktur di Indonesia luar biasa besar, hanya saja terkendala masalah pendanaan atau investasi.
"Kita cuma bisa menyesal sekarang. Kenapa Bandara Soetta kalah jauh dengan Bandara Changi, padahal Soetta kuat tapi pelayanan Bandara Changi lebih bagus sehingga meraih predikat terbaik. Sedangkan Soetta, pemakaian tinggi melampaui kapasitasnya," lanjut dia.
Lebih jauh, sambung Bambang, proyek jalan tol Trans Jawa belum terselesaikan hingga saat ini meski sudah mulai ditenderkan sejak akhir Orde Baru. Penyebabnya karena masalah pengadaan lahan yang selama ini menjadi persoalan klasik.
"Dua tahun lalu kami happy karena Kerja sama Pemerintah Swasta pertama kali disepakati untuk pembangkit listrik di Jawa. Tapi sampai hari ini financial belum close karena pembebasan lahan belum selesai. Akhirnya mundur lagi kebelakang. Hal ini bisa membuat iklim investasi di Indonesia ‎tidak menarik," tegas Bambang.
Untuk itu, pemerintahan Jokowi ingin menghidupkan kembali bank infrastruktur di Indonesia karena perbankan umum mempunyai keterbatasan mendanai proyek-proyek infrastruktur di Indonesia. (Fik/Gdn)
Ini Penyesalan Pemerintah Soal Infrastruktur
proyek jalan tol Trans Jawa belum terselesaikan hingga saat ini meski sudah mulai ditenderkan sejak akhir Orde Baru.
Diperbarui 02 Apr 2015, 13:04 WIBDiterbitkan 02 Apr 2015, 13:04 WIB
Suasana pembangunan jalan Tol Tanjung Priok di Jakarta, Rabu (25/3/2015). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendorong konsorsium Tol Akses Tanjung Priok (ATP) agar mempercepat pembangunannya sampai enam bulan kedepan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Live dan Produksi VOD
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Tujuan Percobaan Ingenhousz: Memahami Proses Fotosintesis pada Tumbuhan
Apakah Tujuan dari Teknik Bounce Pass dalam Bola Basket?
Prabowo Akan Lantik 961 Kepala Daerah Secara Serentak di Istana Kepresidenan Hari Ini
7 Cara Cerdas Manfaatkan HP Android Jadul, dari Remote Universal hingga Perangkat Navigasi
Cerita Wanita Kehilangan Semua Giginya Karena Suka Minum Perasan Jeruk Nipis dan Lemon untuk Diet
Top 3: Cristiano Ronaldo Jalan-jalan ke Kupang
Top 3 Islami: Bolehkah Memejamkan Mata saat Sholat agar Khusyuk? Simak Buya Yahya - Ustadz Khalid Basalamah
Macam-Macam Zakat Mal, Panduan Lengkap Jenis, Nisab, dan Cara Perhitungannya
Institusi Adalah: Pengertian, Jenis, dan Perannya dalam Masyarakat
Arti Someday: Memahami Makna dan Penggunaan Kata yang Penuh Harapan
Memahami Tujuan Teks Recount dan Cara Menulisnya dengan Efektif
Cuaca Hari Ini Kamis 20 Februari 2025: Jakarta Bakal Hujan Ringan di Siang Hari