Etika Meminta Kenaikan Gaji

Meminta kenaikan gaji bukannya tidak boleh, namun ada etika tersendiri.

oleh Indy Keningar diperbarui 17 Apr 2015, 07:00 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2015, 07:00 WIB
Etika Meminta Kenaikan Gaji
Meminta kenaikan gaji bukannya tidak boleh, namun ada etika tersendiri.

Liputan6.com, Jakarta - Saat gaji bulanan tidak memadai untuk biaya hidup, ada dua pilihan solusi. Pertama, mencari pekerjaan dengan gaji lebih mencukupi, atau kedua meminta kenaikan gaji pada perusahaan saat ini.

Namun, pilihan terakhir selalu dianggap kontroversial, setidaknya di antara rekan-rekan kerja Anda. Sesungguhnya, bukan tidak boleh meminta, namun, harus punya etika tersendiri. Gaji yang Anda terima saat ini sudah dipertimbangkan sesuai dengan pengalaman kerja dan kondisi finansial perusahaan.

Seperti apakah cara mengajukan keinginan kenaikan gaji yang sesuai?. Coba simak caranya seperti yang dikutip dari economyzoom.com, Jumat (16/4/2015):

Cari tahu kondisi perusahaan

Meminta kenaikan gaji di mana perusahaan sedang dalamkesulitan finansial bukan waktu yang tepat. Namun, jika perusahaan berjalan baik dan sukses sedangkan Anda tidak kunjung mendapat kenaikan gaji, coba saja menanyakannya.

Ketahui kontribusi dalam pekerjaan

Sederhananya, Anda harus tahu cara membenarkan permintaan Anda. Hanya karyawan yang rajin dan tekun yang bisa mendapat kenaikan gaji. Anda harus jadi seseorang dengan performa yang terkemuka dan bukan seseorang yang "hanya melakukan pekerjaan".

Membuat pendekatan

Andalah yang paling mengerti cara menangani bos. Jika manajer Anda orang yang blak-blakan, mungkin bisa memulai pembicaraan langsung dengan "apa ini waktu yang tepat untuk bicara tentang gaji saya?".

Namun, jangan pernah memulai pembicaraan dengan mengeluh. Jika perusahaan mengadakan evaluasi performa tahunan, Anda harus sudah membawa ide kenaikan gaji sebulan atau dua bulan sebelumnya.

Di banyak perusahaan, keputusan mengenai gaji dibuat untuk review sehingga mengungkapkan intensi Anda sebelumnya akan menolong kesempatan.

Apa yang bisa diharapkan

Secara umum, kenaikan sebanyak 1-3 persen adalah yang bisa Anda harapkan. Namun dengan alasan kuat, Anda bisa mendapat kenaikan sampai 5 persen. 

Bagaimana jika ditolak?

Akan selalu ada kesempatan terjadinya penolakan. Namun, "tidak" bukan berarti "tidak pernah", saat ini terjadi, jangan tanya "kenapa?", namun tanya apa yang bisa anda lakukan untuk bisa mendapat kenaikan.

Jangan sekali-kali bersikap semacam "Kalau saya tidak dapat kenaikan gaji, saya berhenti", karena kemungkinan, perusahaan sudah punya orang lain dengan performa lebih baik dan permintaan lebih rendah. (Ikr/Nrm)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya