Buka WEF, Jokowi Promosikan RI di Depan Pemimpin Dunia

Presiden Jokowi akan membuka Forum Ekonomi Dunia di Asia Timur (World Economic Forum on East Asia) ke-24 ‎di Jakarta.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 16 Apr 2015, 12:10 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2015, 12:10 WIB
Ilustrasi World Economic Forum (Foto: Reuters)
Ilustrasi World Economic Forum (Foto: Reuters)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan membuka Forum Ekonomi Dunia di Asia Timur (World Economic Forum on East Asia) ke-24 ‎di Jakarta. Berlangsung selama tiga hari 19-21 April 2015, forum ini akan dihadiri tamu-tamu penting dari seluruh negara Asia Timur.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil mengungkapkan, forum ini merupakan sebuah pertemuan prestisius. Pasalnya para pemimpin dunia dari sektor publik maupun swasta akan hadir, termasuk Presiden Jokowi yang akan membuka acara tersebut.

"Forum WEF kedua di Jakarta ini akan dihadiri 600 partisipan dari 1.000 undangan yang disebar. Lebih dari tiga kepala negara bakal hadir, 30 menteri dari 27 negara berpartisipasi," jelas dia saat Konferensi Pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (16/4/2015).

Lebih jauh Sofyan mengatakan, masyarakat internasional sangat memperhatikan Indonesia, selain India sebagai negara yang potensial mendulang pertumbuhan cepat‎ dan tujuan negara investasi. "Inilah kesempatan bagi Indonesia untuk menjelaskan visi misi pemerintahan Jokowi, memperkenalkan Indonesia dan mempromosikan negara ini sebagai negara tujuan investasi," papar dia.

Forum bertema Anchoring Trust in East Asia's New Regionalism ini terdiri dari tiga pilar, yakni :

1. Pembahasan Masyarakat Dunia yang mengidentifikasi potensial solusi untuk ‎menekan tantangan sosial
2. Pembahasan Ekonomi Baru yang membahas peluang dan gangguan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Timur, misalnya inovasi teknologi, dampak dari Masyarakat Ekonomi ASEAN atau kelestarian lingkungan dan sosial
3. Pembahasan Kawasan Regional Baru yang tidak hanya mengkaji perkembangan kerjasama regional, tapi juga tekanan politik yang dapat menghambat kemajuan.

World Economic Forum berperan sebagai wadah imparsial untuk membahas dan mengatasi 10 tantangan global. Tantangan ini diyakini dapat diatasi melalui kerjasama lintas pihak dan kerjasama antar pemerintah dan swasta.

Para petinggi negara yang rencananya bakal hadir di pertemuan penting ini, antara lain Hans-Paul Burkner Chairman The Boston Consulting Group Jerman, John Riady Direktur Eksekutif Lippo Group Indonesia, Budi Gunadi Sadikin Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk, William Lacy Swing Direktur Jenderal Internal Organization for Migration (IOM) ‎Jenewa, Teresita Sy Coson Vice Chairperson SM Investment Corporation Filiphina.

Pemimpin dunia lain, yakni Samdech Techo Hun Sen Perdana Menteri Kamboja, Vilayvanh Phomkhe Menteri Pertanian Laos, Mustapa Mohamed Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia, Ibrahim Boubacar Keita Presiden Mali, Purevsuren Lundeg Menteri Luar Negeri Mongolia, U Htay Aung Menteri Urusan Hotel dan Pariwisata Myanmar, Alma Oumarao Menteri Perdagangan dan Promosi Sektor Swasta Nigeria.

Bakal hadir pula, Cesar Purisima V Sekretaris Keuangan Filiphina, Arkady Dvorkovich Wakil Perdana Menteri Federasi Rusia, Marie Gabrielle Ineichen Fleisch Sekretaris Negara untuk Urusan Ekonomi Swiss, Narongchai Akrasanee Menteri Energi Thailand, Harry Harris Komandan Armada Pasifik Amerika Serikat, Nguyen Xuan Phuc Wakil Perdana Menteri Vietnam dan lainnya.

World Economic Forum akan melaksanakan 60 sesi pertemuan terpisah dan pelatihan khusus mengenai kerjasama antara pemerintah dan swasta. Termasuk visi baru pertanian yang memiliki kerjasama dengan 16 negara untuk mengatasi ketahanan pangan, inisiatif infrastruktur strategis global yang bertujuan memfasilitasi pembicaraan dan kolaborasi dalam tiga bidang, yaitu percepatan regional, pengetahuan global, wadah kerjasama, pembangunan infrastruktur untuk sektor ekonomi. (Fik/Ndw)
    

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya