Ini Gambaran ASEAN 10 Tahun ke Depan di Mata Menkeu RI & Filipina

ASEAN dapat menjadi salah satu kawasan paling diperhitungkan di dunia.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 21 Apr 2015, 19:27 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2015, 19:27 WIB
Pasar Bebas ASEAN
(Foto: jmproid)

Liputan6.com, Jakarta - Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) kini tengah gencar bekerjasama membangun kekuatan regional melalui kelompok Masyarakat Ekonomi ASEAN(MEA). 10 tahun ke depan, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro yakin, ASEAN dapat menjadi salah satu kawasan paling diperhitungkan di dunia.

"ASEAN akan menjadi salah satu pemain besar di kancah perekonomian dunia," ujarnya penuh keyakinan saat menjadi pembicara dalam diskusi di acara World Economic Forum on East Asia 2015 di Jakarta, Selasa (21/4/2015).

Meski demikian, Bambang menjelaskan, Amerika Serikat masih akan menjadi pemain dominan dalam perekonomian global. China dan Jepang juga akan terus meningkatkan daya saingnya dalam kurun waktu yang sama.

"Jadi ada AS, Jepang, China, dan ASEAN. Saya yakin ASEAN dapat masuk ke dalam jajaran kawasan ekonomi teratas di dunia," tuturnya.

Diberikan pertanyaan serupa, Menteri Keuangan Filipina Cesar Purisma juga memiliki pandangan futuristuk yang positif mengenai ASEAN. Dia menilai ASEAN akan unggul dibandingkan kawasan lain seperti Amerika dan Uni Eropa yang kini tengah mengalami aging population (penuaan penduduk).

"ASEAN dapat unggul di bidang perdagangan. ASEAN juga dapat menjadi pasar tenaga kerja terbesar di dunia dengan generasi muda yang luar biasa," tandasnya.

Namun memang, untuk mewujudkan hal tersebut ada beberapa pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh negara-negara ASEAN. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan jika tantangan tersebut bisa diselesaikan maka bisa membawa negara-negara di kawasan ASEAN bertransformasi menjadi negara maju.

"‎Negara ASEAN juga masih menghadapi tantangan, kawasan yang memiliki jumlah penduduk 5,4 miliar jiwa atau 75 persen dari total penduduk dunia, sebagian besar masih miskin dan korban konflik‎," kata mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. 

Besarnya angka inflasi juga menjadi hal yang tidak kalah penting yang menjadi pekerjaan rumah. Jokowi mencatat, angka inflasi di kawasan Asia masih sebesar 4,7 persen. Hal inilah yang seharusnya dapat diturunkan dalam beberapa waktu ke depan. (Sis/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya