Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo dalam pidato pembukaan Asian African Business Summit mengajak negara Asia Afrika untuk membuat kebijakan yang ramah terhadap investor asing. Orang nomor satu di Indonesia itu memamerkan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang ada di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ke para Kepala Negara.
Namun siapa sangka, PTSP tersebut ternyata menarik minat bagi Afrika Selatan untuk mengikuti jejak Indonesia dalam hal penyederhanaan perzinan.
Kepala BKPM Franky Sibarani mengungkapkan telah bertemu dengan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Afrika Selatan, Rob Davies. Dalam pertemuann pihaknya menyatakan ketertarikan untuk mempelajari tentang reformasi perizinan yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia melalui PTSP
"Mereka meminta penjelasan bagaimana permohonan perijinan berbagai sektor dapat diproses hanya di BKPM, dan dialog tentang berbagai kebijakan investasi yang diterapkan Pemerintah Indonesia dapat menjadi ide berguna bagi Pemerintah Afrika Selatan," kata Franky, Rabu (22/4/2015).
Menanggapi ketertarikan tersebut, Franky menyatakan pihaknya siap melayani dan memfasilitasi investor Afrika Selatan yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia.
Secara khusus, Franky mempersilakan kepada investor maupun dari Pemerintah Afrika Selatan yang ingin berinvestasi di Indonesia cukup datang ke BKPM dan akan difasilitasi dari mulai mendapatkan informasi, mengurus periijnan, insentif investasi hingga fasilitasi site visit lokasi proyek investasi apabila diperlukan dengan berkordinasi dengan BKPM Daerah.
Bahkan apabila jarak antara Afrika Selatan ke Indonesia menjadi masalah bagi investor, kantor perwakilan BKPM di luar negeri pun dapat dimanfaatkan.
"Karena kami telah memiliki 8 kantor perwakilan di luar negeri yaitu kantor Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) di Singapura, Sydney, Abu Dhabi, Tokyo, Seoul, Taipei, New York dan London,” pungkas Franky. (Yas/Ndw)