Liputan6.com, Jakarta - Pedagang di Pasar Induk Beras Cipinang menilai kemunculan beras plastik atau beras sintetis di Bekasi, Jawa Barat hanya sebagai salah satu pengalihan isu semata.
Bahkan Ketua Koperasi Pasar Induk Cipinang Zulkifli Rasyid menuding temuan beras plastik ini hanya untuk menjatuhkan citra pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Malah ramalan saya ada orang yang ingin menggoyang posisi Pak Presiden Jokowi, arahnya seperti itu," ujar Zulkifli saat berbincang dengan Liputan6.com di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Jumat (22/5/2015).
Advertisement
Zulkifli mengatakan, setelah pertumbuhan ekonomi melambat pada kuartal I 2015, ada potensi ketidakpuasan dari masyarakat akan kinerja pemerintah Jokowi. Hal itu bertambah buruk dengan temuan beras plastik ini.
"Ekonomi kita lagi terpuruk sampai sekarang. Mungkin juga ada skenario untuk mengalihkan isu tertentu," lanjutnya.
Zulkifli mengungkapkan, beras plastik seperti itu tidak mungkin dibuat di Indonesia. Dia memperkirakan beras tersebut berasal dari negara lain, seperti China.
Maka saat muncul opsi dari pemerintah untuk melakukan impor beras, ada pihak-pihak tertentu yang tidak setuju. Padahal impor beras bukan hal yang haram jika pasokan beras lokal tidak mencukupi kebutuhan di dalam negeri.
"Bagi kita, impor itu masih sangat diperlukan. Sebab menurut aturan diperbolehkan mengimpor untuk mengimbangi permintaan di dalam negeri. Dan itu (impor) dilakukan oleh Bulog," tandasnya. (Dny/Ahm)