Liputan6.com, Riau - Pemerintah akan menyerahkan pembangunan cadangan penyangga ketahanan energi ke pihak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) masih melakukan pembahasan pembangunan fasilitas yang berfungsi untuk menampung minyak tersebut.
Baca Juga
"Itu kementerian ESDM masih membahas," kata Bambang, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Riau, Rabu (17/6/2015).
Advertisement
Bambang menambahkan, pemerintah akan mencari investor untuk membangun fasilitas ketahanan energi tersebut. Investor bisa berasal dari BUMN dan swasta.
"Yang penting kita mendapatkan investor untuk investasi di bidang penyimpanannya, kita bisa mencari sumber dana untuk melakukan pembeliannya, bisa Pertamina dan BUMN," tutur Bambang.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja menyatakan, pemerintah akan membuat cadangan penyangga BBM dengan nilai investasi sebesar US$ 17,250 miliar. Pembangunan fasilitas ketahanan energi nasional tersebut sudah dikaji oleh Dewan Energi Nasional (DEN).
Wiratmaja menambahkan, fasilitas cadangan penyangga tersebut dapat menampung minyak hingga 45 juta barel dengan kebutuhan minyak nasional per harinya mencapai 1,5 juta barel maka dapat menciptakan ketahanan hingga 30 hari.
Pihak yang nanti ditunjuk membangun cadangan penyangga juga harus menyediakan pasokan minyaknya. Ia memperkirakan pembangunan dapat selesai 5 tahun. "Dalam 5 tahun akan terjadi. Tahun depan bisa desain dan seterusnya," kata Wiratmaja. (Pew/Ahm)