Liputan6.com, Jakarta - Tiga bandar udara (bandara) yang dikelola PT Angkasa Pura I yaitu Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bandara Internasional Lombok dan Bandara Internasional Juanda Surabaya ditutup karena terkena dampak abu vulkanik Gunung Raung. Akibatnya, perseroan harus menanggung potensi pendapatan yang hilang (potential loss) mencapai Rp 8,4 miliar.
Angka ini berasal dari potensi pendapatan dari Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJPP4U), Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U), pelayanan gardabarata, serta layanan baggage handling system yang hilang selama bandara ditutup
Baca Juga
"Penutupan bandara tnetu akan menyebabkan hilangnya potensi pnedaptan bagi perusahana. Namun bagi kami yang terpenting adalha terjaminnya keselamatan penerbangan serta tetap menjaga kenyamanan penumpang selama di bandara," kata Corporate Secretary Angkasa Pura I Farid Indra Nugraha di Jakarta, Selasa (28/7/2015).
Advertisement
Khusus untuk PJP4U, Angkasa Pura I telah mengeluarkan kebijakan pembebasan terhadap pengenaan PJP4U bagi perusahaan penerbangan dalam dan luar negeri yang mengalami perubahan jadwal penerbangan.
Menurut Farid, kebijakan ini dimaksudkan untuk meringankan beban maskapai yang harus menanggung biaya operasional akibat dampak abu vulkanik Gunung Raung
Akibat dampak abu vulkanik Gunung Raung, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali mulai ditutup pada 9 juli 2015, sesuai NOTAM Ditjen Kementerian Pehrubungan Nomor A1413/15. Hingga 22 Juli 2015, terdapat 330 penerbangan yang mengalami pembatalan dan penumpang yan tak terangkut sebanyak 36.641 penumpang.
Di Bandara Internasional Lombok, yang sempat ditutup 9 Juli 2015 dan dibuka kembali 10 juli 2015 terjadi pembatalan 40 penerbangan dengan jumlah penumpang 3.930 orang. Sedangkan di Bandara Juanda yang sempat ditutup pada 16-17 juli 2015, ada 226 pembatalan penerbangan dengan 27.874 penumpang.
"Penutupan bandara akibat erupsi Gunung Raung ini masih bisa berlangsung sewaktu-waktu tergantung pada londisi dan arah letusan. kami akan tetap berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk terus memantau perkembangan Gunung Raung," ujarnya. (Yas/Ndw)