Kementerian PU-Pera Bakal Lelang Proyek 2016 pada September Nanti

Proses lelang mundur dari rencana sebelumnya yaitu pada Agustus 2015.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 07 Agu 2015, 16:47 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2015, 16:47 WIB
Jalan Tol
Beberapa proyek yang telah siap untuk dilelang, antara lain Tol Trans Kalimantan dan Tol Trans Papua.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) akan membuka lelang proyek infrastruktur untuk Tahun Buku 2016 pada September ini. Proses lelang tersebut mundur dari rencana sebelumnya yaitu pada Agustus 2015.

Menteri PU-Pera, Basuki Hadimuldjono mengatakan, penundaan lelang proyek infrastruktur untuk 2016 tersebut mundur karena Kementerian PU-Pera menunggu Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan nota keuangan di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang rencananya akan dilakukan pada 14 Agustus 2015 nanti. 

"Tender tunggu September. Tanggal 14 presiden pidato dulu di DPR menyampaikan nota keuangan. Kami tanggal 4-5 September rapat kerja untuk percepatan 2015 dan untuk persiapan 2016 termasuk tendernya," kata dia, Jakarta, Jumat (7/8/2015).

Basuki menuturkan, proses lelang mundur ke September juga karena untuk menimbang proyek-proyek mana saja yang sudah pasti dan layak untuk dijalankan pada 2016 nanti. "Tanggal 4-5 September kami raker. Kami paket-paketnya, mana yang sudah fix akan kami tender," tambahnya.

Dia mengatakan, beberapa proyek telah siap untuk dilelang, antara lain Tol Trans Kalimantan dan Tol Trans Papua. Selain itu, Tol trans Sumatera juga siap untuk dijalankan. 

"Trans Kalimantan atau perbatasan, Trans Papua. Sebenarnya sudah banyak yang di-multiyears-kan. Multiyears tahun depan 30 persen dari DIPA. Tahun ini sekitar 10 persen lebih dikit," tandas dia.

Untuk diketahui, tol Trans Sumatera sepanjang 2.700 Kilometer (km) diperkirakan akan membutuhkan dana investasi senilai Rp 355 triliun, tol Trans Sumatera akan membuka lebih luas perekonomian di kawasan Barat Indonesia.

Dalam Master Plan Percepatan, Perluasan dan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), pemerintah telah menetapkan empat koridor utama dan tiga koridor pendukung. Keempat koridor utama adalah Lampung-Palembang (358 Km), Palembang-Pekanbaru (610 Km), Pekanbaru-Medan (548 Km), dan Medan-Banda Aceh (460 Km).

Sedangkan tiga koridor pendukung adalah jalan Palembang-Bengkulu (303 Km), Pekanbaru-Padang (242 Km) dan Medan-Sibolga (175 Km). 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya