Liputan6.com, Jakarta - Ribuan massa buruh akan menggelar aksi unjuk rasa secara serentak di 20 provinsi di Indonesia. Aksi ini sebagai bentuk kekecewaan buruh terhadap kondisi ekonomi dan terpuruknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Sarman Simanjorang menyatakan aksi-aksi semacam ini akan merugikan dunia usaha, salah satunya yaitu terkait dengan distribusi barang.
"Besok (Selasa 1 September) pasti akan terganggu adalah aktivitas ekonomi dan bisnis.Karena dengan adanya pengalihan lalu lintas maka pendistribusin barang atau logistik akan terganggu," ujar Sarman saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Selasa (1/9/2015).
Advertisement
Selain itu, masyarakat juga tidak bisa beraktivitas dengan normal akibat adanya aksi unjuk rasa lantaran kegiatan seperti ini diyakini akan menambah kemacetan di ibukota. Salah satu sektor yang dirugikan yaitu pusat belanja.
"Niat masyarakat untuk bepergian ke pusat kuliner dan mal juga akan turun dengan isu demo ini," lanjutnya.
Meski demikian, Sarman menyatakan belum bisa memastikan berapa besar kerugian yang harus diterima para pengusaha di DKI Jakarta akibat adanya aksi unjuk rasa. Dia hanya berharap aksi tersebut tidak banyak mengganggu aktivitas ekonomi.
"Menyangkut potensi kerugian kita belum bisa memprediksi. Namun sudah pasti akan ada kerugian dari sisi transaksi bisnis," ujar Sarman. (Dny/Ahm)