Liputan6.com, Aceh Bank Indonesia (BI) menunjukkan komitmennya untuk mendukung berbagai program yang ada dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, termasuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Salah satu bentuk dukungan BI melalui penerapan kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM), yang akan diprioritaskan untuk sektor-sektor usaha strategis, seperti pertanian, hortikultura, dan perikanan.
Advertisement
Baca Juga
"Contoh sekarang ada MBG, ya otomatis juga ada insentif di sektor pertanian, hortikultura, perikanan, dan sebagainya," kata Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial (DKMP) BI Nugroho Joko Prastowo dalam media briefing di Aceh, Jumat (7/2/2025).
Advertisement
Sebagai informasi, insentif KLM merupakan upaya BI untuk mendorong bank-bank memberikan kredit kepada sektor-sektor prioritas dengan cara mengurangi kewajiban giro wajib bank di BI.
Sehingga, sektor-sektor terkait dengan program MBG, seperti pertanian dan perikanan, akan memperoleh manfaat dari kebijakan ini.
Sektor Lain
Lebih lanjut, Joko menjelaskan bahwa insentif KLM ini tidak hanya akan diperuntukkan bagi sektor-sektor yang terkait dengan MBG, tetapi juga akan meluas ke sektor-sektor lain.
Sektor lain seperti perdagangan, industri pengolahan, konstruksi, transportasi, pariwisata, dan ekonomi kreatif, yang berpotensi menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.
"Ini baru satu program terkait MBG, tadi kan seluruh yang terkait Asta Cita di match kan dengan sektor yang dapat insentif KLM meski dipilah berdasarkan banyak yang serap tenaga kerja atau padat karya," ujarnya.
Menkeu Minta Lembaga Keuangan Beri Kredit ke UMKM Terlibat MBG
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meminta agar lembaga keuangan memberikan fasilitas pinjaman atau kredit kepada perusahaan atau usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM) yang terlibat dalam program makan bergizi gratis (MBG).
"Apabila sebuah perusahaan telah mendapatkan purchasing order untuk makan bergizi gratis, dia seharusnya bisa mendapatkan kredit untuk modal kerja dan memenuhi kebutuhannya," jelas Sri Mulyani dalam kegiatan BRI Microfinance Outlook 2025 di ICE BSD, Banten, Kamis (30/1/2024).
Tak hanya itu, Sri Mulyani juga mengaku sudah memberi arahan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) agar lembaga-lembaga keuangan terlibat dalam mensukseskan program MBG.
"Dalam rapat KSSK saya jelaskan ke OJK dan BI agar lembaga-lembaga keuangan ikut mensukseskan program ini," bebernya.
Menkeu optimis, program MBG akan memberi dampak positif ke pertumbuhan ekonomi terutama untuk memberdayakan UMKM di seluruh negeri.
“Saya berharap bahwa (dukungan ke MBG) ini akan menimbulkan multiplier yang luar biasa bagi usaha kecil,dan menengah di seluruh Indonesia,” tuturnya.
Sri Mulyani lebih lanjut mengungkapkan, Pemerintah resmi menaikkan anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada 2025 menjadi Rp171 triliun, dari sebelumnya senilai Rp 71 triliun.
Advertisement
Tambah Anggaran
Seperti diketahui, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana sebelumnya mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto mempertimbangkan penambahan anggaran program Makan Bergizi Gratis (MGB).
Pasalnya, masih banyak anak-anak di dalam negeri yang belum menjadi penerima makan bergizi gratis. Untuk tahun 2025, Prabowo menargetkan 82,9 juta penerima manfaat MBG.
Penambahan anggaran MBG filakikan untuk meningkatkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
"(Anggaran MBG) ditambah Rp 100 triliun maka jadi Rp 171 triliun,” katanya.
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)