Darmin: Harga BBM Dihitung, Tak Ada Target Harus Turun

Penyesuaian harga BBM bakal diputuskan dengan pertimbangan dan perhitungan yang teliti.

oleh Septian Deny diperbarui 05 Okt 2015, 20:23 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2015, 20:23 WIB
20150929- Paket Kebijakan Ekonomi Tahap II-Jakarta
Menko bidang Perekonomian Darmin Nasution memberikan keterangan pers terkait kebijakan ekonomi tahap II, Jakarta, Selasa (29/9/2015). Paket kebijakan tahap dua difokuskan pada industri, keuangan dan ekspor. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menegaskan, pemerintah tidak memiliki target khusus soal besaran harga bahan bakar minyak (BBM) premium jika nanti jadi diturunkan. Penyesuaian harga BBM bakal diputuskan dengan pertimbangan dan perhitungan yang teliti.

"Tidak ada target harus berapa-berapa," ujarnya di Kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Senin (5/10/2015).

Menurutnya, jika nanti BBM non subsisdi harganya akan turun, besaran itu semata-mata berdasarkan hasil pertitungan yang sudah dilakukan.

"Yang penting kita lakukan perhitungan, kajian, apa yang bisa dilakukan. Tidak ada target harus turun. Tapi kita coba kalkulasi. Kita bicarakan dengan Pertamina yang bisa apa. Saya belum bisa bilang," lanjutnya.

Menurut Darmin, diturunkannya harga premium juga akan mempertimbangkan potensi kerugian bagi Pertamina. Dengan demikian, penurunan harga nantinya tidak membuat perusahaan pelat merah tersebut semakin merugi.

"(Pertamina) Sudah lapor. Tapi kan lapor tidak berarti sudah putus (diputuskan). (Kerugian Pertamina) Ya tentu saja itu jadi pertimbangan," tandasnya.

Sebelumnya pada Juli 2015 Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said telah mendapat laporan dari Pertamina yang mengalami kerugian Rp 12 triliun dari penjualan BBM.

"Kemarin saya mendapat laporan Pertamina mengalami defisit sampai Rp 12 triliun," kata Sudirman beberapa waktu lalu. (Dny/Zul).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya