Subsidi Listrik untuk Papua Capai Rp 1,8 Triliun

PLN menargetkan pendapataan rumah tangga pra sejahtera berhak listrik subsidi selesai dalam tiga bulan.

oleh Katharina Janur diperbarui 12 Okt 2015, 20:56 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2015, 20:56 WIB
20150812-Pasukan Elite PLN-Jakarta
Pasukan Elit PLN saat beraksi di Menara Sutet Jalan Asia Afrika, Jakarta, Rabu (12/8/2015). Pekerjaan tersebut mengandung resiko besar karena jaringan listrik masih dipelihara tanpa dipadamkan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Papua - Ada sebanyak 12.000 rumah tangga pra sejahtera (RTS) di Papua dan Papua Barat menikmati subsidi listrik 450-900 VA. Saat ini PLN bersama dengan Kantor Pos setempat masih terus mendata jumlah RTS yang layak dan tidak layak untuk mendapatkan listrik subsidi yang dibiayai oleh APBN itu dari total pelanggan PLN 71 ribu.

General Manager PLN Wilayah Papua dan Papua Barat, Robert Sihombing menuturkan, di Papua Barat terdata  5.100 RTS hingga September.

Sementara untuk Papua, ada 5.360 RTS yang telah menikmati subsidi listrik. Dalam pendataan tersebut minimal didapatkan data dari kepala distrik yang mengetahui kondisi langsung di lapangan.

"Kami yakin 3 bulan lagi pendataan disertai dengan pemasangan akan selesai. Tarif listrik 450 VA per KWH yang akan dikenakan adalah Rp 405, sementara untuk 900 VA per KWH adalah Rp 650, " jelas Robert kepada wartawan, Senin (12/10/2015).

Subsidi listrik untuk Papua dan Papua Barat mencapai Rp 1,8 triliun pada 2015 dari tahun sebelumnya mencapai Rp 2 triliun.     Pemerintah juga akan menyesuaikan pemasangan listrik subsidi ini dengan kondisi di lapangan, apakah RTS itu dapat menggunakan listrik pra bayar atau menggunakan listrik pasca bayar.

Data yang diterima Liputan6.com, RTS yang paling tinggi mendapatkan listrik subsidi ini ada di daerah Kabupaten Biak Numfor, Timika dan Waropen. (Katharina J/Ahm)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya