RI Sepakati Pengembangan Energi dengan AS

Kesepakatan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan persahabatan di bidang pengembangan dan konservasi energi.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 26 Okt 2015, 09:45 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2015, 09:45 WIB
20151007-Ilustrasi Tambang Minyak
Ilustrasi Tambang Minyak (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Amerika Serikat untuk kerjasama pengembangan bidang energi.

Plt. Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian ESDM Hufron Asrofi mengatakan,‎ kesepakatan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan persahabatan di bidang pengembangan dan konservasi energi, berdasar pada prinsip-prinsip kesetaraan dan saling menguntungkan antara Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat.

Penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan bagian rangkaian agenda kerja Menteri ESDM dalam mendampingi Kunjungan Kerja Presiden RI ke Amerika Serikat. Pada kesempatan yang sama Menteri ESDM turut diundang pada sesi Roundtable Discussion dengan General Electric, ConocoPhillips, dan Freeport McMoran yang bertujuan untuk mendapatkan rencana investasi di Indonesia.

"Kesepakatan ditandatangani Senin 26 Oktober 015," kata Hufron, di Jakarta, Senin (26/10/2015).

Hufron meyebutkan kesepakatan yang telah ditandatangani Indonesia dan Amerika Serikat tersebut meliputi kerjasama dalam bidang, penelitian mengenai penangkapan dan penyimpanan karbon (Carbon Capture Storage/CCS), termasuk pemanfaatan dan pengangkutan karbondioksida, serta penilaian risiko.

Penelitian mengenai cadangan minyak bumi strategis (Strategic Petroleum Reserves/SPR), termasuk penggalakan praktik-praktik terbaik dalam pengembangan SPR.  Pengembangan dan pengunaan energi terbarukan, terutama untuk lokasi-lokasi on-grid dan off-grid yang terpencil, dan integrasi sumber listrik terbarukan dengan jaringan listrik.

Inisiatif efisiensi energi, seperti aplikasi industri, peralatan listrik rumah tangga efisien, dan teknologi smart grid, pembentukan pusat keunggulan energi terbarukan, dan ‎bidang kerja sama lain yang disepakati bersama secara tertulis oleh para peserta.

Selain itu juga meliputi perencanaan alih teknologi, berbagi pengetahuan dan pertukaran informasi, pelatihan pengembangan kapasitas, pendidikan dan jasa-jasa perencanaan untuk pelaksanaan proyek.

Pertukaran ilmuwan dan ahli teknis untuk berpartisipasi dalam kegiatan kerja sama seperti dijelaskan di atas, dan kegiatan lainnya yang disepakati bersama.

Kerjasama ini diharapkan dapat menanggapi berbagai masalah teknologi serta terjadi pertukaran informasi mengenai pengalaman dalam pembuatan kebijakan dan peraturan bidang energi dengan menggunakan pendekatan lintas sektoral antara Indonesia dan Amerika Serikat. (Pew/Ndw)


RI Sepakati Kerja Sama Pengembangan Energi dengan AS

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Amerika Serikat untuk kerjasama pengembangan bidang energi.

Plt. Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian ESDM Hufron Asrofi mengatakan,‎ kesepakatan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan persahabatan di bidang pengembangan dan konservasi energi, berdasar pada prinsip-prinsip kesetaraan dan saling menguntungkan antara Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat.

Penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan bagian rangkaian agenda kerja Menteri ESDM dalam mendampingi Kunjungan Kerja Presiden RI ke Amerika Serikat. Pada kesempatan yang sama Menteri ESDM turut diundang pada sesi Roundtable Discussion dengan General Electric, ConocoPhillips, dan Freeport McMoran yang bertujuan untuk mendapatkan rencana investasi di Indonesia.


"Kesepakatan ditandatangani Senin 26 Oktober e015," kata Hufron, di Jakarta, Senin (26/10/2015).

Hufron meyebutkan kesepakatan yang telah ditandatangani Indonesia dan Amerika Serikat tersebut meliputi kerjasama dalam bidang, penelitian mengenai penangkapan dan penyimpanan karbon (Carbon Capture Storage/CCS), termasuk pemanfaatan dan pengangkutan karbon dioksida, serta penilaian risiko.


Penelitian mengenai cadangan minyak bumi strategis (Strategic Petroleum Reserves/SPR), termasuk penggalakan praktik-praktik terbaik dalam pengembangan SPR.  Pengembangan dan pengunaan energi terbarukan, terutama untuk lokasi-lokasi on-grid dan off-grid yang terpencil, dan integrasi sumber listrik terbarukan dengan jaringan listrik.


Inisiatif efisiensi energi, seperti aplikasi industri, peralatan listrik rumah tangga efisien, dan teknologi smart grid, pembentukan pusat keunggulan energi terbarukan, dan ‎bidang kerja sama lain yang disepakati bersama secara tertulis oleh para Peserta.

Selain itu juga meliputi perencanaan alih teknologi, berbagi pengetahuan dan pertukaran informasi, pelatihan pengembangan kapasitas, pendidikan dan jasa-jasa perencanaan untuk pelaksanaan proyek.

pertukaran ilmuwan dan ahli teknis untuk berpartisipasi dalam kegiatan kerja sama seperti dijelaskan di atas, dan kegiatan lainnya yang disepakati bersama. Kerjasama ini diharapkan dapat menanggapi berbagai masalah teknologi serta terjadi pertukaran informasi mengenai pengalaman dalam pembuatan kebijakan dan peraturan bidang energi dengan menggunakan pendekatan lintas sektoral antara Indonesia dan Amerika Serikat.



Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya