Neraca Perdagangan Oktober Surplus US$ 1,01 Miliar

BPS mencatat neraca perdagangan menembus US$ 8,16 miliar sepanjang Januari-Oktober 2015.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 16 Nov 2015, 11:59 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2015, 11:59 WIB
20151022-Bongkar Muat Peti Kemas-Jakarta
Ratusan peti kemas di area JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (22/10/2015). Mendag Thomas T. Lembong memproyeksikan, kinerja ekspor hingga akhir tahun akan turun 14% dan impor turun 17% secara year on year. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan perkembangan neraca perdagangan Indonesia periode Oktober 2015 mencapai US 1,01 miliar. Secara kumulatif sepanjang Januari-Oktober ini, neraca perdagangan menembus US$ 8,16 miliar.

Kepala BPS, Suryamin mengatakan, nilai ekspor pada bulan kesepuluh sebesar US$ 12,08 miliar atau turun 4 persen dibanding September lalu. Sedangkan impor mengalami penyusutan 4,27 persen menjadi US$ 11,07 miliar dari September 2015.

Kinerja ekspor sepanjang Januari-Oktober 2015 tercatat sebesar US$ 127,22 miliar atau turun 14,04 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Impor di periode yang sama 2015 sebesar US$ 119,05 miliar atau anjlok 20,47 persen.

"Jadi nilai neraca perdagangan Oktober ini mencapai US$ 1,01 miliar. ‎Sementara neraca perdagangan Januari-Oktober 2015 sebesar US$ 8,16 miliar," kata Suryamin saat Konferensi Pers Neraca Perdagangan Oktober di BPS, Jakarta, Senin (16/11/2015).

Sebagai perbandingan, neraca perdagangan Indonesia di Oktober pada 2011 tercatat surplus US$ 1,42 miliar. Sementara di periode yang sama 2012 terjadi defisit senilai US$ 1,89 miliar, lalu mencapai surplus lagi sebesar US$ 24,3 juta pada Oktober 2013 dan defisit kembali di Oktober 2014 sebesar US$ 35,32 juta.

"Penurunan ekspor terjadi karena harga komoditas masih belum membaik. Sedangkan untuk kinerja impor menurun ‎disebabkan karena ada beberapa yang ditahan karena penguatan dolar Amerika Serikat (AS)," kata Suryamin. (Fik/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya