Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan perkembangan neraca perdagangan Indonesia periode Oktober 2015 mencapai US 1,01 miliar. Secara kumulatif sepanjang Januari-Oktober ini, neraca perdagangan menembus US$ 8,16 miliar.
Kepala BPS, Suryamin mengatakan, nilai ekspor pada bulan kesepuluh sebesar US$ 12,08 miliar atau turun 4 persen dibanding September lalu. Sedangkan impor mengalami penyusutan 4,27 persen menjadi US$ 11,07 miliar dari September 2015.
Baca Juga
Kinerja ekspor sepanjang Januari-Oktober 2015 tercatat sebesar US$ 127,22 miliar atau turun 14,04 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Impor di periode yang sama 2015 sebesar US$ 119,05 miliar atau anjlok 20,47 persen.
Advertisement
Baca Juga
"Jadi nilai neraca perdagangan Oktober ini mencapai US$ 1,01 miliar. ‎Sementara neraca perdagangan Januari-Oktober 2015 sebesar US$ 8,16 miliar," kata Suryamin saat Konferensi Pers Neraca Perdagangan Oktober di BPS, Jakarta, Senin (16/11/2015).
Sebagai perbandingan, neraca perdagangan Indonesia di Oktober pada 2011 tercatat surplus US$ 1,42 miliar. Sementara di periode yang sama 2012 terjadi defisit senilai US$ 1,89 miliar, lalu mencapai surplus lagi sebesar US$ 24,3 juta pada Oktober 2013 dan defisit kembali di Oktober 2014 sebesar US$ 35,32 juta.
"Penurunan ekspor terjadi karena harga komoditas masih belum membaik. Sedangkan untuk kinerja impor menurun ‎disebabkan karena ada beberapa yang ditahan karena penguatan dolar Amerika Serikat (AS)," kata Suryamin. (Fik/Ahm)