Indonesia Kini Punya Perusahaan Reasuransi Terbesar

Pada tahun 2015 setidaknya ada Rp 35 triliun premi perusahaan asuransi yang ditempatkan di perusahaan reasuransi luar negeri.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 18 Des 2015, 18:01 WIB
Diterbitkan 18 Des 2015, 18:01 WIB
Indonesia Kini Punya Perusahaan Reasuransi Terbesar
Pada tahun 2015 setidaknya ada Rp 35 triliun premi perusahaan asuransi yang ditempatkan di perusahaan reasuransi luar negeri.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah resmi menggabungkan BUMN PT Reasuransi Umum Indonesia (Persero) ke dalam PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau dikenal dengan brand Indonesia-Re.

Kebijakan ini merupakan tindaklanjut dari transformasi perusahaan reasuransi nasional menuju perusahaan reasuransi yang besar dan kokoh.

Penandatanganan Akta Penggabungan PT Reasuransi Umum Indonesia (RUI) ke dalam Indonesia- Re tersebut dilakukan di Kantor Kementerian BUMN dan disaksikan Menteri BUMN Rini Soemarno dan Kepala Eksekutif Pengawas IKNB Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Firdaus Djaelani.

‎"Kami harapkan rencana pemerintah meningkatkan IndoensiaRe ini dapat disukseskan untuk kepentingan negara. Agar IndonesiaRe bisa mampu meningkatkan kapabilitas ke reasuransi global dan nasional, dan dapat mengisi gap kapabilitas perusahaan asuransi kita," papar Firdaus di Kementerian BUMN, Jumat (18/12/2015).

Dijelaskan Firdaus pada tahun 2015 setidaknya ada Rp 35 triliun premi perusahaan asuransi yang ditempatkan di perusahaan reasuransi luar negeri mengingat tidak adanya kapasitas perusahaan reasuransi yang mumpuni di Indonesia.

Demi mendukung pengurangan potensi premi yang ke luar negeri tersebut selain membentuk perusahaan reasuransi besar, OJK juga telah membuat peraturan dimana perusahaan asuransi dalam negeri wajib menempatkan preminya ke perusahaan reasuransi Indonesia.

Sementara itu, Menteri BUMN Rini Soemarno mengaku berterimakasih kepada seluruh pihak yang terkait demi mempercepat pembentukan perusahaan reasuransi terbesar di Indonesia ini.

"Saya berpesan kepada Direksi dan Komisaris IndonesiaRe untuk selalu‎ bekerja keras tanpa pamrih guna membangun perusahaan reasuransi nasional yang memiliki keunggulan kompetitif sehingga diharapkan mampu bersaing baik di pasar regional maupun pasar global," papar Rini.

Pasca penggabungan ini, IndonesiaRe akan melakukan transfer portofolio bisnis reasuransi konvensional RelNDO atau merger vertical RelNDO yang merupakan anak perusahaan RUI ke dalam IndonesiaRe. Dengan demikian ReINDO menjadi ruh dan penggereak IndonesiaRe ke depan.

IndonesiaRe merupakan hasil transformasi dari Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) yang oleh pemerintah dijadikan holding company perusahaan reasuransi nasional dan berganti nama menjadi PT Asei Reasuransi Indonesia (Asei Re) pada 2014.

Kemudian, Asei Re betranformasi dengan perubahan nama menjadi PT Reasuransi Indonesia Utama (Indonesia Re) di awal 2015. Seiring dengan transformasi tersebut, Indonesia Re melakukan spin off lini bisnis langsung asuransi dengan mendirikan anak perusahaan PT Asuransi Asei Indonesia (Asuransi Asei) yang merupakan perusahaan asuransi kerugian dan penjaminan kredit pada 2014.

Portofolio bisnis direct asuransi dialihkan ke Asuransi Asei. Pembentukan induk usaha reasuransi nasional ini merupakan kebijakan pemerintah untuk mengatasi defisit reasuransi nasional. Dengan adanya perusahaan reasuransi nasional yang besar dan kuat, diharapkan akan mengurangi capital outflow premi reasuransi yang saat ini nilainya mencapai lebih dari 20 triliun per tahun. ‎ (Yas/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya