Liputan6.com, Jakarta - PT KAI (Persero) memperkirakan terjadi peningkatan jumlah penumpang sebanyak 1 persen menjadi 4,23 juta penumpang dari 4,20 juta realisasi Natal dan Tahun Baru tahun 2014. Perhitungan tersebut dihitung dari 20 Desember 2015 sampai 5 Januari 2016.
Direktur Utama KAI Edi Sukmoro menerangkan, kenaikan jumlah penumpang tergantung dari kapasitas bangku yang disediakan KAI.
Baca Juga
"Karena memang kalau di kereta api, saat ini kapasitas itu hanya tergantung bangku. Manakala kereta api tidak menambah kereta, ya tidak akan naik kapasitasnya. Karena sekarang ini tidak ada lagi orang masuk tanpa bangku," kata dia, di Jakarta, Minggu (20/12/2015).
Advertisement
Baca Juga
Dia mengatakan, beban puncak penumpang diperkirakan terjadi pada 27 Desember 2015 untuk keberangkatan dan 3 Januari 2016 untuk arus balik. Beban puncak di sini ialah banyak penumpang yang antre di stasiun.
Pihak KAI mengimbau supaya penumpang datang sesuai jadwal keberangkatan kereta dan tidak menunggu terlalu lama di stasiun.
"Kita imbauannya kepada penumpang, kalau berangkatnya sore ya tidak usah pagi datangnya. Mungkin tiga atau dua jam sebelumnya. Sehingga yang saya katakan peak itu tadi, manakala dia penuh ya numplek di stasiun," ujar dia.
Untuk meningkatkan pelayanan, Edi mengatakan tidak memberikan izin cuti kepada pegawainya di periode tersebut. Lalu, meningkatkan pengawasan di jalur-jalur kereta api guna meningkatkan keamanan.
"Juru penilik jalan ekstra kita untuk memeriksa di jalan-jalan. Jadi prinsipnya, sebelum kereta lewat itu harus ada keyakinan bahwa pijak jalan dan jembatan ini aman. Esensinya itu. Jadi pasti dilakukan pengecekan, dan itu manusia," tandas dia. (Amd/Ahm)
Â
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6
Â