‎Sidang Kabinet Perdana 2016, Jokowi Apresiasi Realisasi Inflasi

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan laju inflasi pada Desember 2015 sebesar 0,96 persen.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 04 Jan 2016, 12:00 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2016, 12:00 WIB
20151211-Presiden Joko Widodo -Jakarta
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sambutan saat Peringatan Hari HAM se-dunia 2015 di Istana Negara, Jakarta, Jumat (11/12). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengadakan sidang kabinet paripurna yang dalam agenda membahas outlook pemerintahan 2016 pada Senin (4/1/2016) siang. Sebelum rapat dimulai, Jokowi menyempatkan diri untuk menjelaskan beberapa pencapaian di 2015 yang menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia cukup terkendali.

"Pertama, inflasi, Alhamdulilah tahun ini jatuh di 3,35 persen, mungkin hari ini BPS akan sampaikan," kata Jokowi di Istana Negara, Senin (4/1/2016).

Dengan inflasi yang terkendali tersebut, Jokowi meminta kepada jajaran menterinya seperti Menteri Perdagangan dan Menteri Pertanian untuk terus melanjutkan tren positif di 2016.

Selain inflasi, Jokowi juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran menterinya terkait realisasi anggaran yang telah dicapai sepanjang 2015 sebesar 91,2 persen.

"Jadi kelihatan sekali bahwa realisasi kita tidak seperti yang banyak disampaikan oleh pengamat yang mengatakan bahwa realisasi akan di bawah 80 persen, Saya kira jauh dari itu. Belanja negara, realisasinya mencapai 91,2 persen. Alhamdulilah menurut saya sangat baik," papar Jokowi.

Sementara itu mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencatat sebesar 4,7 persen hingga 4,8 persen diakuinya sudah cukup maksimal. Meski tidak sesuai harapan, Jokowi menganggap hal itu lebih baik jika dibandingkan negara-negara berkembang lainnya.

Hanya saja, dalam sidang kabinet paripurna tersebut Jokowi menggaris bawahi untuk penerimaan pajak yang hanya 84,7 persen untuk dapat lebih dimaksimalkan di tahun 2016.

Dalam sidang kabinet tersebut setidaknya seluruh Menteri dan Kepala Lembaga hadir, hanya Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani yang tidak hadir.

Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan laju inflasi pada Desember 2015 sebesar 0,96 persen, atau lebih tinggi dibanding November yang sebesar 0,21 persen. Dengan demikian, inflasi tahun kalender 2015 mencapai‎ 3,35 persen.

Kepala BPS Suryamin mengungkapkan, angka inflasi Desember 2015 sebesar 0,96 persen merupakan yang tertinggi sejak 2010. Namun sebaliknya, inflasi tahunan di 2015 merupakan yang terendah sejak 5 tahun terakhir.

‎"Inflasi 0,96 persen sejak 2010 yang tertinggi, tapi inflasi YoY atau tahunannya yang terendah sejak 5 tahun terakhir. Pencapaian inflasi tahunan ini sesuai dengan target bawah pemerintah di APBN-P 2015 sebesar 5 persen," jelas dia. (Yas/Gdn)


**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya