Menaker: Tenaga Kerja Pariwisata Paling Siap Hadapi MEA

Para tenaga kerja di sektor pariwisata siap bersaing dengan tenaga kerja dari negara ASEAN lainnya.

oleh Septian Deny diperbarui 08 Jan 2016, 14:34 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2016, 14:34 WIB
20151119- Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri-Jakarta-Johan Tallo-0
Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (19/11). Rapat tersebut membahas isu-isu terkait permasalahan tenaga kerja di Indonesia.(Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menilai, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, tenaga kerja dari sektor pariwisata adalah tenaga kerja yang paling siap dalam menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Dengan berbekal kompetensi kerja dan sertifikasi yang ada saat ini, para tenaga kerja di sektor pariwisata siap bersaing dengan tenaga kerja dari negara ASEAN lainnya.

"Standar kompetensi pekerja di sektor pariwisata sudah sama dengan negara-negara lain. Sebagai contoh standar cleaning service di hotel A pasti sama dengan hotel B di negara lain," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (8/1/2016).

Hanif mengatakan, sektor pariwisata merupakan salah satu dari 8 bidang profesi yang telah disepakati untuk MRA dalam penerapan MEA yang dimulai pada awal tahun ini. Bidang sektor lainnya adalah antara lain engineering services, nursing services, architectural services, surveying qualifications, medical practicioners, dental practicioners, dan accountancy services.

Dia juga menegaskan, selama ini pihaknya, Kementerian Pariwisata serta seluruh stakeholder terkait terus bekerja sama untuk meningkatkan kompetensi kerja para tenaga kerja yang bergerak di bidang pariwisata, termasuk menyiapkan Standart Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).

"Kami bisa lihat banyak tenaga kerja Indonesia yang bekerja di sektor pariwisata telah banyak tersebar di negara-negara ASEAN. Kompetensi mereka tidak kalah, apalagi ditunjang dengan sekolah-sekolah pariwisata yang menghasilkan lulusan yang siap bekerja," katanya.

Sementara itu, terkait strategi menghadapi persaingan dengan negara lain, Hanif mengatakan strategi untuk memenangkan persaingan di tingkat ASEAN adalah penyiapan SDM yang kompeten dan profesional sebagai modal utama.

"Di sinilah peranan lembaga pendidikan dan pelatihan menjadi sangat vital untuk meningkatkan daya saing pekerja Indonesia," tandas dia. (Dny/Gdn)


**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya