Bos Maspion Tak Takut dengan Teror Bom

Alim Markus merasa prihatin dengan kejadian ledakan bom di Sarinah Thamrin, pagi tadi (14/1/2016).

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 14 Jan 2016, 19:15 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2016, 19:15 WIB
Presiden Direktur Grup Maspion, Alim Markus  (Fotografer: Fiki Ariyanti/ Liputan6.com)
Presiden Direktur Grup Maspion, Alim Markus (Fotografer: Fiki Ariyanti/ Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Ledakan bom oleh pelaku terorisme sangat meresahkan pelaku usaha karena akan mengancam kelangsungan bisnisnya di Indonesia, terutama yang beroperasi di Jakarta. Namun tidak bagi Presiden Direktur Grup Maspion, Alim Markus.

Ditemui di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Alim merasa prihatin dengan kejadian ledakan bom di Sarinah Thamrin, pagi tadi (14/1/2016). "Saya kira sesama manusia kok tega ya, membunuh orang mana boleh," katanya, sore ini.

Pengusaha yang terkenal dengan slogan "Cintailah Produk-produk Indonesia" itu tampaknya tidak khawatir ataupun takut dengan tragedi maupun teror bom yang mengancam Indonesia. "Di mana-mana sudah banyak teroris ya, jadi dianggap itu sudah biasa," ucap Ali.

Sekitar pukul 15.30 WIB, Ali menyambangi kantor Kemenko Bidang Perekonomian. Ia mengaku akan berdiskusi banyak dengan pemerintah terkait paket-paket kebijakan ekonomi. Sementara konsen dari pengusaha adalah kebijakan untuk menunjang ekspor.

"Kan banyak paket, seorang businessman harus sigap menangkap peluang. Peluang kalau ditangkap harus jelas untuk apa. Bagi kami kebijakan yang penting bagaimana menunjang ekspor," tandas Alim.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli‎ mengatakan, tragedi ledakan bom, bahkan baku tembak antara pelaku teroris dengan aparat keamanan dapat mempengaruhi investasi di Tanah Air. Dampaknya bakal terasa dalam jangka pendek, tapi akan berangsur-angsur membaik di jangka menengah.

"Dalam jangka pendek tentu akan ada dampaknya, tapi dengan berjalannya waktu akan berkurang dalam jangka menengah. Kita pernah mengalami tragedi yang sama di Marriot. Mula-mula terasa sekali dampaknya, apalagi waktu itu ada korban jiwa warga negara asing. Tapi setelah berapa lama, dampaknya berkurang," ucap Rizal saat ditemui di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (14/1/2016).

Namun ia optimistis, ledakan bom yang menggegerkan warga Ibu Kota ini tidak akan merusak kepercayaan investor terhadap Indonesia. "Saya kira tidak ya‎. Yang paling penting, kita sebagai bangsa harus berupaya bersama untuk menghilangkan akal daripada ideologi radikal di Indonesia," jelas Rizal.

Menurutnya, pemerintah pernah membahas potensi ancaman bom semacam ini sehingga keamanan diperketat sebelum akhir tahun atau saat pergantian tahun baru. "Tapi hal seperti ini memang ada faktor surprise-nya. Jadi kita serahkan kepada kepolisian, BIN, dan lainnya," tutur Rizal. (Fik/Gdn)


**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya