Liputan6.com, Jakarta - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) akan terus menghajar industri nasional. Setelah sebelumnya, terjadi gelombang PHK di sektor pertambangan dan elektronik, maka gelombang PHK selanjutnya akan menyasar sektor otomotif, termasuk industri komponennya.
‎Said menjelaskan gelombang PHK ini terjadi lantaran adanya penurunan penjualan otomotif seperti sepeda motor dan mobil. Penurunan penjualan ini turut mempengaruhi industri komponen di dalam negeri.
Sebagai contoh, penjualan sepeda motor pada periode Januari-Juli 2015 hanya sebesar 3,59 juta unit. Padahal pada periode yang sama di 2014, penjualannya mencapai 4,73 juta unit. Ini berarti terjadi penurunan sekitar 24 persen.
"Potensi PHK akan terjadi di industri komponen otomotif dan sepeda motor. Penjualan sepeda motor contohnya, makin menurun,"‎ ujarnya di Jakarta, Kamis (4/2/2016).
Baca Juga
PHK ini bukan terjadi pada karyawan tetap, tetapi pada pekerja kontrak. Said bahkan memperkirakan jumlahnya bisa mencapai ribuan orang.
‎"Biasanya kalau kontraknya habis, itu diperpanjang. Tetapi hari ini ketika pekerja sepeda motor, pekerja komponen, pekerja elektronik kontraknya sudah habis, dia tidak diperpanjang. Itu potensi PHK, jumlahnya bisa sampai puluhan ribu," katanya.
Selain gelombang PHK pada sektor otomotif, Said juga menyatakan gelombang PHK juga masih akan terjadi di sektor pertambangan. Hal ini salah satunya disebabkan oleh penurunan komoditas pertambangan seperti minyak bumi, batubara, dan lain-lain.
"Industri perminyakan juga. Seperti ada perusahaan minyak dunia AS di Balikpapan, sekarang sudah PHK 10 persen pekerjanya, sekitar 200 orang. Kemudian Chevron juga. Jadi gelombang PHK jilid II sudah terjadi," tutur dia.
KSPIÂ berencana untuk menggelar aksi pada 6 Februari 2016. Setidaknya 20 ribu buruh merapat dalam aksi tersebut. Dalam aksi tersebut KSPIÂ menuntut kepada pemerintah untuk menghentikan PHK.
Dalam data KSPI, tercatat ada 13 perusahaan yang akan segera melakukan PHK pada Januari sampai Maret 2016. "Pada 6 Februari nanti, 20 ribu buruh se-Jabodetabek akan beraksi di Istana dan MA. Serentak juga di kota-kota besar Indonesia sebanyak 12 Provinsi," ujar Said Iqbal.
‎Tuntutan kedua, Said meminta pemerintah mencabut Peraturan Pemerintah (PP) 78 Tahun 2015. Pasalnya, kebijakan tersebut dianggap menerapkan formula upah murah. Dia juga memint‎a pemerintah untuk berunding mengenai masalah upah. Menurut dia, kebijakan upah saat ini melanggar ketentuan karena tidak melibatkan buruh.
"Yang ketiga kembalikan hak berunding buruh dalam perhitungan dan penetapan upah minimum. Karena ini sudah melanggar konvensi organisasi buruh sedunia," katanya.
Lengkapnya, berikut daftar perusahaan yang dikabarkan akan melakukan PHK pada Januari sampai Maret 2016:
1.‎ Panasonic
2. Toshiba
3. Shamoin
4. Starlink
5. Jaba Garmindo
6. Yamaha
7. Astra Honda Motor
8. Hino
9. Astra Komponen
10. AWP
11. Aishin
12. Musashi
13. Sunstar.
(Amd/Gdn)
Advertisement
Â