RI Punya Koperasi Berkelas Dunia

Kementerian Koperasi dan UKM telah membubarkan sekitar 62 ribu koperasi yang tidak aktif.

oleh Septian Deny diperbarui 15 Feb 2016, 12:02 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2016, 12:02 WIB
20160204-Raker-Jakarta-Agung-Gede-Thomas-Lembong-AY
Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mengikuti raker dengan Komisi VI DPR, Jakarta, Kamis (4/2). Raker yang seharusnya membahas MEA Trans Pacific Partnership, Globalisasi, Gula, Beras, Garam harus Ditunda. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Koperasi di dalam negeri rupanya berhasil masuk dalam daftar 300 koperasi berkelas dunia. Rating ini dibuat oleh organisasi koperasi internasional, yaitu International Co-operative Alliance (ICA).

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mengatakan, koperasi Indonesia yang berhasil menembus 300 koperasi kelas dunia yaitu Koperasi Telkomsel (Kisel) Jakarta. Koperasi ini menjadi satu-satunya wakil Indonesia dalam rating tersebut.

"Koperasi di Indonesia sudah ada yang berhasil menembus koperasi dunia, yaitu Koperasi Telkomsel yang berada di peringkat 123 dari 300 koperasi berkelas dunia," ujar dia di Jakarta, Senin (15/2/2016).

Dia menjelaskan, negara yang mempunyai perwakilan dalam daftar tersebut justru Amerika Serikat (AS). Negeri Paman Sam menyumbang 100 koperasi yang masuk dalam daftar koperasi berkelas dunia versi ICA ini.

"Dari 300 itu, 100 koperasi di dunia justru ada di Amerika. Dan sisanya tersebar di dunia. Indonesia hanya punya satu perwakilan," kata dia.

Meski hanya ‎punya satu perwakilan, lanjut Puspayoga, dirinya tetap yakin ke depan akan lebih banyak koperasi Indonesia yang bisa menembus rating tersebut.

Saat ini pihaknya tengah melakukan pendataan, penataan dan rehabilitasi terhadap koperasi-koperasi di Indonesia. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar peran koperasi kembali dirasakan secara luas oleh masyarakat.

"Ada arahan dari Presiden untuk merehabilitasi koperasi-koperasi yang ada. Hingga saat ini, sudah 62 ribu koperasi yang kami bubarkan karena sudah tidak aktif dan tidak masuk data base kita. Tetapi ada 142 ribu koperasi yang kini sudah punya nomor induk dan kami masukan ke dalam data base," kata dia. (Dny/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya