Menko Maritim Sebar Kartu Asuransi ke 1.000 Nelayan

Pemberian kartu asuransi bagi nelayan ini jadi langkah penting yang dilakukan pemerintah bagi nelayan.

oleh Agustina Melani diperbarui 09 Apr 2016, 22:49 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2016, 22:49 WIB
2015125-Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli -Jakarta
Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli menjawab pertanyaan dalam acara temu wicara bersama wartawan di rumah dinasnya di Jakarta, Rabu (25/11). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman Rizal Ramli membagikan kartu asuransi ke 1.000 nelayan di Pelabuhan Muncar, Banyuwangi.

Kartu asuransi ini diharapkan mampu membantu nelayan saat mengalami masalah seperti kecelakaan kerja di laut.

Rizal menuturkan,  jumlah nelayan beserta keluarganya sebanyak 16 juta jiwa di Indonesia. Sebagian di antara mereka merupakan kelompok masyarakat miskin.

Untuk itu, pemberian kartu asuransi bagi nelayan ini merupakan langkah penting yang dilakukan pemerintah. Sebab, selama ini perlindungan atas risiko yang dihadapi para nelayan selama bekerja belum tersentuh.

"Ini adalah bentuk kehadiran pemerintah untuk rakyatnya. Profesi nelayan memiliki risiko kerja yang sangat tinggi. Oleh karena itu, perlindungan kerja ini akan sangat bermanfaat bagi mereka," ujar Rizal, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (9/4/2016).

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menangani asuransi untuk nelayan ini. Perlindungan yang diberikan kepada para nelayan mencakup dua program BPJS Ketenagakerjaan, yaitu jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan jaminan kematian (JKM).

JKK memberi jaminan biaya pengobatan apabila nelayan mengalami musibah kecelakaan kerja sampai sembuh tanpa ada limit biaya.

Sedangkan JKM berupa santunan kematian sebesar Rp 36 juta bagi keluarga, apabila nelayan mengalami kecelakaan kerja sampai meninggal dunia plus beasiswa bagi anak nelayan yang masih berumur di bawah 24 tahun.

Nelayan Banyuwangi yang mendapatkan asuransi ini sebanyak 1.000 orang. Selama enam bulan di awal premi dibayarkan BPJS. Nelayan diharapkan bisa melanjutkan pembayaran premi secara mandiri sebesar Rp 16.800 per bulan.

"Biayanya cukup ringan, namun manfaatnya sangat besar," ujar Rizal.

Rizal menambahkan, cita-cita Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar masyarakat Indonesia mencintai laut. Karena laut masa depan bangsa Indonesia. Dengan menguasai laut maka akan menguasai dunia.

"Dulu zaman Sriwijaya, kekuatan maritim sangat besar sampai Thailand. Majapahit sampai Malaka. Negara yang akan menguasai laut akan menguasai dunia. Dulu abad ke-19 Inggris menguasai dunia, abad ke-20 Amerika Serikat. Kita ingin jadi negara yang hebat untuk itu kita belajar cinta laut," kata Rizal.

Ia menuturkan, sumber daya laut diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Karena itu, pemerintah perlu membuat kebijakan yang mendukung kelautan agar dapat diwariskan ke generasi mendatang.

Rizal mengatakan, pihaknya juga telah mendorong generasi muda untuk mencintai laut. Salah satunya mengajak ribuan pemuda dan mahasiswa untuk naik kapal.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas siap menyukseskan program asuransi bagi nelayan yang diluncurkan oleh pemerintah pusat.

Ini sejalan dengan program pemberian asuransi bagi tenaga kerja informal yang telah dilaksanakan oleh Pemkab Banyuwangi sebelum datangnya era BPJS.

"Melihat manfaatnya yang sangat besar, kami akan membantu untuk mensosialisasikan agar nelayan semakin banyak yang mengikuti program ini. Pekerja di sektor nonformal di Banyuwangi juga telah kami asuransikan selama empat tahun terakhir. Ini untuk menjamin kesejahteraan mereka," kata Anas.

Sejumlah pekerja nonformal di Banyuwangi telah diikutkan program BPJS Ketenagakerjaan, mulai dari penambang belerang, petugas kebersihan kota, hingga pemanen gula kelapa.

Alat tangkap nelayan

Selain itu, untuk mendukung produktivitas nelayan, Pemkab Banyuwangi juga memiliki program pemberian bantuan alat bagi nelayan. Mulai dari alat penangkapan ikan seperti jaring, hingga alat bantu penangkapan GPS, radio komunikasi, dan rumpon.

"Pemkab juga ajeg memberi bantuan kapal jukung berbahan fiber kurang dari 3 Gross Tonage kepada kelompok nelayan. Tahun 2014 ada delapan kapal, 2015 delapan kapal, dan tahun 2016 ini enam kapal," ujar Anas.

Untuk menjaga kelestarian ekosistem pantai, Pemda juga mengembangkan kawasan konservasi pantai. Saat ini sudah ada 10 daerah konservasi pantai, antara lain Pantai Cemara dan Pantai Bangsring.

Dalam kesempatan tersebut, Rizal juga menyerahkan secara simbolis bantuan alat tangkap ikan kepada sejumlah nelayan. Rizal juga menyerahkan penyaluran dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BNI, BRI, dan Bank Mandiri kepada peserta, keluarga peserta dan eks-peserta BPJS Ketenagakerjaan yang memiliki usaha produktif. (Ant/Ahm/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya