IPK Bukan Hal Penting Saat Melamar Pekerjaan

Jika Anda pemilik IPK yang tidak memenuhi standar, berikut adalah hal yang perlu Anda ketahui.

oleh Liputan6 diperbarui 28 Apr 2016, 19:41 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2016, 19:41 WIB
Baru Lulus? Gunakan Uangmu Buat 3 Hal Penting Ini
Kamu yang baru lulus kuliah, gunakan uangmu untuk tiga hal paling penting buat hidupmu.

Liputan6.com, Jakarta - Bila Anda lulusan universitas ternama dengan nilai IPK 4,0 dan memiliki kepribadian baik, maka Anda tidak perlu khawatir mengenai pekerjaan Anda. Namun, jika Anda pemilik IPK yang tidak memenuhi standar, berikut adalah hal yang perlu Anda ketahui.

Memang dalam waktu tertentu, angka Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang Anda peroleh semasa kuliah merupakan salah satu penunjang karir. Kebanyakan para lulusan perguruan tinggi dengan hasil memuaskan memiliki potensi untuk mengendalikan tekanan, cepat belajar, dan punya motivasi untuk sukses.

Melansir dari money.usnews.com, Kamis (28/4/2016) teorinya adalah, perguruan tinggi menjadi tempat untuk para orang muda yang berusia di bawah 22 tahun, mengalami pengalaman meraih kesuksesan yang akan berhubungan dengan dunia profesional.

Seorang mahasiswa yang memiliki gelar sarjana juga melatih diri mereka untuk menunda kepuasan selama 4 hingga 6 tahun. Di sini, kelebihan para lulusan dengan IPK tinggi adalah mereka mampu mempertahankan tingkat fokus tertinggi mereka.

Dalam hal ini menjelaskan, karyawan yang baik memiliki bukti fokus berkepanjangan, usaha dan kesabaran. Dibutuhkan kesabaran untuk meraih kesuksesan yang jarang didapatkan dengan cara yang instan. Perusahaan yang masih melihat IPK, kemungkinan masih menganut filosofi tersebut.

Beberapa pencari karyawan menggunakan standar IPK sebagai cara untuk menyaring daftar karyawan potensial. Dengan jumlah pelamar yang begitu banyak, akan dengan mudah memilih mereka yang berpotensial dengan pemilik IPK tinggi.

Kabar baiknya adalah sebagian besar manajer atau perusahaan memahami IPK bukanlah menjadi satu-satunya kesepakatan. Mayoritas perusahaan akan puas untuk mempekerjakan mereka yang memiliki prestasi.

Jika dilihat, banyak pengusaha sukses tidak menyelesaikan kuliah, tidak menikmati atau tidak unggul dalam pembelajaran di lingkungan kelas. Anda harus fokus pada bagaimana Anda memecahkan masalah, bertanggung jawab, bekerja keras dan berhasil dalam menghadapi tantangan hidup. (Shabrina Aulia Rahmah/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya