Dalam 4 Bulan, RI Impor Singkong Vietnam Senilai Rp 15 Miliar

Indonesia rajin impor komoditas ubi kayu atau singkong selama periode Januari-April 2016

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 19 Mei 2016, 12:40 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2016, 12:40 WIB
Singkong Belum Terbukti Bisa Sembuhkan Kanker
Foto: bladi.info

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia rajin impor komoditas ubi kayu atau singkong selama periode Januari-April 2016. Nilai impor singkong Negara ini mengalami kenaikan setiap bulannya hingga total mencapai US$ 1,20 juta atau sekitar Rp 15,84 miliar dalam kurun waktu 4 bulan ini.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diterima Liputan6.com, Jakarta, seperti ditulis Kamis (19/5/2016), Indonesia mengimpor ubi kayu atau singkong seberat 7,27 juta Kilogram (Kg) dengan nilai US$ 1,20 juta. Realisasi impor tersebut melonjak signifikan dari nilai impor di Januari-April 2015 yang baru mencapai US$ 6.802 dan berat 28,34 ribu Kg.

Jika dilihat lebih rinci, negara pemasok utama singkong ke Indonesia adalah Vietnam dengan nilai impor sebesar US$ 1,20 juta. Sementara negara lainnya tercatat belum mengekspor komoditas tersebut ke Indonesia alias nihil atau nol.

Khusus di April 2016, nilai impor singkong dari Vietnam sebesar US$ 997,76 ribu dengan berat 6,05 juta Kg. Angka ini membengkak dari realisasi periode sama tahun lalu senilai US$ 6.802 dan berat 28,34 ribu Kg. Sementara di bulan Maret 2016, impor singkong dari Negeri Gajah Putih mencapai US$ 191,09 ribu seberat 987,56 ribu Kg.

Selain singkong, RI juga rajin mengimpor beras dari Vietnam. Pada periode Januari hingga Maret lalu, impor beras totalnya mencapai US$ 393,14 juta, naik dibanding tahun lalu.

Impor paling besar adalah dari Vietnam dengan total mencapai US$ 198,41 juta, diikuti Thailand US$ 189,8 juta, Pakistan US$ 3,09 juta, India senilai US$ 1,04 juta, China senilai US$ 488,9 ribu dan lainnya senilai US$ 267,64 ribu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya