Arab Saudi Pegang Utang AS Capai US$ 116,8 Miliar

Arab Saudi menjadi salah satu pemegang utang AS terbesar yang berada di posisi 13.

oleh Agustina Melani diperbarui 19 Mei 2016, 13:34 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2016, 13:34 WIB
Tak Selalu Jadi Mimpi Buruk, Ini 3 Alasan Kamu Boleh Berutang
Utang tak selalu menjadi mimpi buruk dan terlarang. Asalkan, kamu berutang dengan tiga kondisi ini.

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu misteri terbesar dalam keuangan global baru saja terkuak. Seberapa banyak Arab Saudi memiliki surat utang Amerika Serikat (AS)/treasuries US?.

Hingga Maret 2016, Arab Saudi memegang sekitar US$ 116,8 miliar surat utang AS atau sekitar Rp 1.576 triliun (asumsi kurs Rp 13.498 per dolar AS). Hal itu berdasarkan pengumuman Departemen Keuangan. Rilis tersebut mengakhiri misteri selama hampir empat dekade. Demikian mengutip laman CNN Money, seperti ditulis Kamis (19/5/2016).

Arab Saudi pun menjadi pemegang surat utang AS terbesar di posisi 13. Jepang dan China masing-masing memiliki US$ 1 triliun utang AS.

Tidak seperti, pemegang mayoritas utang AS lainnya, Departemen Keuangan AS menjaga kerahasiaan Arab Saudi sejak 1970. Kepemilikan utang AS oleh Arab Saudi bersama dengan negara ekspor minyak lainnya termasuk Venezuela dan Irak.

Akan tetapi kebijakan itu berakhir, dan Departemen Keuangan mengumumkan kepemilikan surat utang secara spesifik pada awal pekan ini yang sebelumnya disatukan.

"Langkah ini bertujuan untuk menyediakan data lebih lengkap dan transparan," tutur pejabat Departemen Keuangan kepada CNN Money.

Selain itu, Departemen Keuangan mengumumkan kalau Cayman Island memiliki penduduk kurang dari 60 ribu juga memiliki surat utang AS sekitar US$ 265 miliar pada Maret. Ini termasuk salah satu tertinggi di dunia, dan menunjukkan status negara itu sebagai negara tax haven.

Ada kemungkinan Arab Saudi memiliki utang AS lebih besar dari yang diumumkan pada awal pekan ini. Hal itu lantaran bank sentral Arab Saudi mencatatkan cadangan devisa sekitar US$ 587 miliar pada Maret. Biasanya bank sentral memiliki mayoritas US treasuries. (Ahm/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya