Harga Emas Susut Terdorong Sentimen Kebijakan The Fed

Pelaku pasar khawatir bank sentral AS akan menaikkan suku bunga pada Juni sehingga mempengaruhi harga emas.

oleh Agustina Melani diperbarui 24 Mei 2016, 06:40 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2016, 06:40 WIB
20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, New York - Mengawali pekan ini, harga emas melemah seiring ada harapan kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) pada awal Juni.

Di pasar spot, harga emas turun menjadi US$ 1.242,63 per ounce, ke level terendah sejak 28 April di awal perdagangan. Harga emas susut menjadi US$ 1.250,96. Harga emas berjangka AS meelmah 0,1 persen ke level US$ 1.251,50 per ounce. Harga perak melemah 1,4 persen menjadi US$ 16,27 per ounce.

Harga logam tertekan sejak bank sentral AS rilis hasil pertemuan April pada pekan lalu. Pejabat bank sentral AS menunjukkan kalau ekonomi AS siap untuk hadapi kenaikan suku bunga pada bulan depan.

Suku bunga tinggi menjadi kesempatan untuk memegang investasi non logam. Pernyataan pejabat bank sentral AS St Louis James Bullard juga mempengaruhi pasar.

James menuturkan kalau suku bunga bank sentral AS rendah telah membuat kondisi pasar keuangan tak stabil dan pasar mengharapkan kenaikan suku bunga dapat juga buat situasi "baik".

"Hasil pertemuan bank sentral AS kelihatan menunjukkan lebih agresif dari yang diharapkan, dan mengubah sentimen. Ada kemungkinan bank sentral AS menaikkan suku bunga pada Juni atau Juli," ujar Analis ABN Amro Georgette Boele seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (24/5/2016).

Pada pekan ini bank sentral AS juga akan memberikan pernyataan. Pimpinan bank sentral AS Janet Yellen akan memberikan pidato di Universitas Harvard.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya