Liputan6.com, Jakarta - Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 7 hingga 8 persen, Indonesia dapat mengandalkan sektor industri manufaktur sebagai pendorong.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, periode 1990-an merupakan era kejayaan bagi sektor industri manufaktur. Pada periode tersebut, sektor ini mampu berkontribusi sebesar 30 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 7 hingga 8 persen.
Baca Juga
"Pada periode 90-an, manufaktur menyumbang 30 persen terhadap PDB," ujar dia di Jakarta, Rabu (25/5/2016).
Advertisement
Namun saat ini, kontribusi sektor manufaktur menurun hingga hanya sebesar 21 persen. Hal ini salah satunya disebabkan oleh kondisi ekonomi dunia yang tengah lesu.
‎"Saat ini kontribusi industri manufaktur kita sebesar 21 persen. Angka ini menurun jauh di dari era 90-an," kata dia.
‎Bambang menyatakan, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 7 - 8 persen, pemerintah harus mendorong pertumbuhan manufaktur. Hal ini tentunya perlu juga dukungan dari para pelaku industri.
"Oleh karena itu, kuncinya memperbanyak investasi di sektor manufaktur. Supaya, kita bisa bahu-membahu membangkitkan kejayaan ekonomi kita kembali," tandas dia.