JK: Jangan Khawatir, Sensus Ekonomi Tak Menjurus ke Pajak

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta masyarakat dan pengusaha tidak usah takut pada sensus ekonomi

oleh Septian Deny diperbarui 27 Mei 2016, 11:40 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2016, 11:40 WIB
20150625-Wapres JK
Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta masyarakat dan pengusaha tidak usah takut pada sensus ekonomi. JK mengatakan, masyarakat atau pengusaha tak perlu khawatir data terkait pajaknya dipublikasikan saat ikut dalam Sensus Ekonomi 2016 yang digelar oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan ini.

JK mengungkapkan, dalam kuesioner yang ditanyakan oleh para petugas sensus, tidak akan ditanyakan soal besaran dan ketaatan masyarakat dalam membayarkan pajaknya. Melainkan hanya soal jenis usaha dan besaran omset yang dihasilkan.

"Tidak menjurus ke pajak. Jadi lebih ke fisik, benar tidak di sini ada perusahaan, atau usahanya apa, berapa pegawainya. Masyarakat tidak perlu khawatir, ini tidak menyangkut masalah pajak," ujar dia di Jakarta, Jumat (27/5/2016).

‎Selain itu, JK juga meminta masyarakat tidak takut saat akan disensus lantaran usahanya tidak memiliki izin dan terdaftar secara resmi. Menurut dia, justru dengan sensus ini akan membuka akses bagi masyarakat untuk mendaftarkan usahanya agar resmi dan dilindungi secara hukum.

"Kalau tidak mendaftar nanti di daftar soal usaha. Itu agar lebih terjamin secara hukum," kata dia.

Seperti ketahui, pada 1-31 Mei 2016 BPS menggelar Sensus Ekonomi 2016. Sensus yang dilakukan setiap 10 tahun sekali ini dilakukan untuk mendata jumlah kegiatan usaha dan perusahaan yang ada di Indonesia. Sensus tersebut digelar selama sebulan penuh dan dilakukan di seluruh provinsi di Indonesia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya