Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan memperkirakan saat arus mudik Lebaran tahun ini pemudik yang menggunakan kendaraan bermotor akan ada kenaikan signifikan. Dari hasil rapat koordinasi (rakor) Kemenhub dengan beberapa pihak berwenang lainnya, pemudik sepeda motor tahun ini diperkirakan mencapai 5,6 juta atau naik 50 persen dari tahun lalu.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Pudji Hartanto menegaskan, kenaikan pemudik kendaraan bermotor tersebut dikarenakan pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor itu sendiri. Untuk itu, berbagai antisipasi telah dilakukan Kemenhub sejak awal. Salah satunya dengan meningkatkan layanan mudik gratis bagi para pengendara sepeda motor.
"Anggaran kita untuk mudik motor gratis ini naik lima kali lipat dari tahun lalu Rp 5 miliar kini mencapai Rp 25 miliar," kata Pudji di kantornya, Jumat (27/5/2016).
Baca Juga
Sepeda motor menjadi moda transportasi yang memiliki banyak catatan kecelakaan. Untuk itu dirinya mengimbau kepada masyarakat untuk memanfaatkan layanan mudik gratis baik yang diselenggarakan Kemenhub ataupun beberapa perusahaan.
Selain itu, sepanjang pantura, pihaknya juga akan membuka 10 cek poin yang digunakan khusus bagi pengendara sepeda motor. Di setiap cek poin, pengendara motor akan diwajibkan untuk berhenti dan istirahat sejenak. Ini dilakukan untuk mengurangi anka kecelakaan yang disebabkan kelelahannya para pengendara sepeda motor.
"Jadi nanti ada 10 titik, para pengendara motor akan kita wajibkan berhenti, di situ pengendara motor bisa pijit-pijit dulu atau ngopi-ngopi dulu, biar ga ngantuk," ia menegaskan.
Tidak hanya itu, demi mengurangi pengguna sepeda motor, Pudji juga mencatat akan ada kenaikan moda transportasi bus yang digunakan saat penyelenggaraan mudik lebaran tahun ini.
Dari data Kemenhub mencatat akan ada 46.478 bus yang dioperasikan saat masa angkutan mudik Lebaran. Jumlah ini naik 1.607 bus dari tahun lalu.