Cara Miliarder Dunia Kelola Uang Pensiunnya

Walau sudah kaya dan memiliki harta berlimpah, para miliarder dunia pun masih memiliki kekhawatiran akan masa pensiun dan hari tuanya.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 29 Mei 2016, 06:01 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2016, 06:01 WIB
Bukan Mustahil, Ini 9 Cara Pensiun Dini di Usia 40 Tahun
Buat apa banting tulang hingga lansia? Mari pensiun dini di usia 40 tahun. Tapi, ada beberapa hal penting yang harus kamu lakukan.

Liputan6.com, Jakarta - Walau sudah kaya dan memiliki harta berlimpah, para miliarder dunia pun masih memiliki kekhawatiran akan masa pensiun dan hari tuanya. Lantas, bagaimana mereka mempersiapkannya?

Jika mendengar nama Bill Gates, mungkin yang kamu bayangkan adalah sosok pria terkaya di dunia dengan uang yang tak akan habis tujuh turunan.

Tapi tahukah kamu, bahkan miliarder sekelas Bill Gates pun tetap merasa khawatir dengan masa depan pensiun yang dimilikinya. Ya, meski banyak uang, pensiun tetap harus dipersiapkan secara matang.

 

Tentunya kamu tidak mau kerja keras yang dilakukan di usia produktif jadi sia-sia karena pensiun dalam keadaan pas-pasan.

Meski tidak sekaya para miliarder dunia, kamu bisa tetap kaya di hari tua jika melakukan hal-hal berikut seperti dikutip dari CekAja.com, Minggu (29/5/2016):

Mulai membuka tabungan pensiun sejak 25 tahun

Memang sulit menabung pensiun saat gajimu masih berada di standar gaji fresh graduate. Tapi membuka tabungan pensiun sejak dini adalah cara paling tepat untuk menjadi kaya di usia pensiun. Semakin banyak waktu yang kamu punya, semakin sedikit uang yang harus kamu tabung.

Misalnya jika kamu menabung Rp 100.000 per bulan sejak usia 25 dan berencana pensiun usia 65 tahun, jumlah tabungan kamu saat pensiun adalah (Rp 100.000 x 40 x 12 x bunga 2% = Rp 48.000.000 + Rp 960.000 = Rp 48.960.000).

Perhitungan ini memakai perhitungan tabungan biasa dan belum dipotong biaya administrasi. Terasa kecil ya? Apalagi ditambah inflasi setiap tahunnya.

Oleh karenanya beberapa bank menawarkan produk tabungan pensiun. Nantinya uang tabungan akan didiversifikasi menjadi deposito, obligasi, reksadana, atau saham sehingga nasabah mendapat jumlah yang lebih besar saat usia pensiun tiba. Dengan kata lain dana peserta akan dikembangkan, dan hasil pengembangan ini diperhitungkan secara harian.

Yang lebih menguntungkan, dalam masa kepesertaan dana peserta tidak akan dikenakan pajak. Iuran yang disetorkan maupun pengembangan yang diperoleh mendapat fasilitas penundaan pajak.

Tingkatkan tabungan

Meningkatkan tabungan saat anak sudah mandiri

Jika kamu memulai tabungan dengan Rp 100.000 per bulan, tidak mungkin kan kamu menyetor jumlah yang sama hingga 10 tahun lamanya? Seiring berjalannya waktu, penghasilanmu akan semakin bertambah.

Ini artinya kamu bisa menabung lebih banyak lagi. Tentunya ini bisa dilakukan dengan catatan gaya hidupnya tidak semakin mahal  meski penghasilan makin naik.

Begitu juga saat anak-anak sudah hidup mandiri. Pengeluaran di masa-masa tersebut semakin sedikit sehingga kamu bisa meningkatkan tabungan.

Instrumen

Memiliki instrumen investasi

Mungkin tabungan pensiun masih terasa asing bagimu. Karena jika melihat kakek dan nenek, mereka tetap bisa menikmati masa tua dengan sejahtera tanpa memiliki tabungan pensiun.

Ya, orang zaman dulu memang tidak punya tabungan pensiun, tapi mereka punya berbagai aset sebagai gantinya. Aset tersebut berupa tanah, sawah, atau rumah.

Meski aset benda-benda tidak bergerak tetap menjanjikan, sekarang ini ada banyak investasi yang lebih menguntungkan.

Misalnya berinvestasi pada startup teknologi seperti yang sudah banyak dibuktikan bisa membuat seseorang mendadak jadi miliarder. (Ndw/Zul)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya