Menko Rizal: Kalau RI Ingin Punya Pengaruh Harus Kuasai Laut

Menko Rizal Ramli menilai bila abad 21 merupakan masa Asia untuk menguasai laut.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 13 Jun 2016, 17:17 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2016, 17:17 WIB
Pelabuhan sebagai pendukung utama poros maritim
Pelabuhan sebagai pendukung utama poros maritim. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia berpotensi menguasai perdagangan dan ekonomi dunia apabila negara ini sukses menyematkan predikat sebagai Poros Maritim Dunia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menuturkan mimpi ini yang menjadi cita-cita Presiden Joko Widodo (Jokowi) demi mewujudkan kemandirian ekonomi dan sumber daya maritim.

“Siapapun yang akan menguasai laut, maka akan menguasai dunia. Dan kita ingin negara maritim yang kuat dan mandiri,” tegas Rizal saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (13/6/2016).


Dia menjelaskan, abad ke-16 merupakan masa kejayaan Portugal yang sukses menguasai jalur perdagangan Asia dan sebagian besar pasar Afrika, karena Negara ini sangat kuat di sektor kelautan.

Padahal saat itu, basis penduduk Portugal hanya 1 juta orang dengan jumlah pelaut hanya 100 ribu orang.

Kemudian di abad ke-19, Inggris mengambilalih penguasaan jalur perdagangan laut dunia, dan bergeser ditempati Amerika Serikat pada abad ke-20 karena angkatan laut AS ketika itu sangat kuat.

Nah di abad ke-21 ini, masanya Asia. Kalau Indonesia ingin punya pengaruh penting di dunia, tidak hanya Asia, kita harus menguasai laut. Itulah pentingnya poros maritim. Siapa yang tidak menguasai laut tidak akan mempunyai pengaruh ke regional dan dunia, bahkan memetik manfaatnya dari perdagangan dan ekonomi dunia pun kecil,” dia menegaskan.

Sebab itu, Rizal menambahkan, Kemenko Bidang Kemaritiman ingin mencetak para generasi muda yang mengenal identitas dan budaya Indonesia sebagai negara maritim.

Terkait itu kementeriannya mengeluarkan program untuk memperkenalkan, mengajarkan dan meningkatkan kecintaan generasi muda pada laut Indonesia.

“Banyak dari anak muda kita naik kapal saja belum pernah. Supaya anak muda mencintai laut, dan menunjukkan kekuatan maritim Indonesia, kantor kami mengirim lebih dari 2.000 mahasiswa dan siswa SMA setiap tahun untuk naik kapal keliling Indonesia, sekaligus belajar leadership, mencintai laut dan teamwork. Evaluasinya sangat positif,” terang Rizal.

Program lainnya, mendukung ekspedisi Majapahit, berlayar menggunakan kapal laut yang didesain mirip kapal di abad ke-16. Ekspedisi ini dipimpin orang Bugis berusia 70 tahun dan pelaut asal Tegal berusia 17 tahun. Mereka mengarungi laut dan berlayar hingga ke Jepang, yakni Okonawa dan Tokyo selama perjalanan 2 bulan.

 “Ini adalah contoh di masa lalu bahwa pelaut Indonesia bisa sampai ke Jepang, Madagaskar, dan mempunyai pengaruh ke Thailand sampai Malaka karena pelaut kita sangat tangguh,” ucap Rizal.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya