Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) akan mendapat kucuran dana melalui Penyertaan Modal Negara/PMN. Akan tetapi, kucuran dana itu berbeda skema pemberiannya dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan/APBN-P 2016.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, pemberian PMN untuk PLN kali ini berbeda. Jika sebelumnya PMN diberikan ke PLN dengan pemberian langsung uang negara, saat ini skema tersebut tidak digunakan.
"Untuk perubahan 2016 tambahan satu-satunya terkait BUMN adalah PMN PLN berbeda dengan PMN sebelumnya. Kalau dulu fresh cash," kata Bambang, saat menggantikan Menteri BUMN Rini Soemarno, rapat kerja dengan Komisi VI, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (16/6/2016).
Bambang melanjutkan, PMN tambahan yang diberikan ke PLN berupa pembebasan pajak revaluasi aset tahap kedua sebesar Rp 13 triliun. Pada revaluasi aset sebelumnya, pemerintah memberikan insetif ke perusahaan BUMN yang melakukan revaluasi aset dengan memangkas pajak dari 10 persen menjadi 7 persen.
"Kalau dalam APBN-P, PLN kebetulan ikut program revaluasi aset. Sebagai program paket kebijakan PLN ikut revaluasi aset besaran pajak didiskon untuk periode Januari-Juli. PLN ikut revaluasi aset lagi ada yang belum dari perhitungan revaluasi aset pajak Rp 13 triliun," ujar Bambang.
Bambang menuturkan, ada revaluasi aset akan meningkatkan modal PLN sehingga memudahkan mendapat pinjaman uang. Sedangkan pembebasan pajak revaluasi aset sebesar Rp 13 triliun yang dijadikan sebagai PMN dapat meringankan keuangan PLN.
"Apakah keuntungan PLN revaluasi aset-aset membesar dan equitynya, untuk leverage pinjaman jadi lebih cepat. Dengan Rp 13 triliun itu murni penerimaan pajak kami khawatir pada cashflow, meski demikian berapapun besaran pajak kami sertakan PMN PLN," tutur Bambang. (Pew/Ahm)
Revaluasi Aset, PLN Raih Tambahan Modal
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menuturkan kalau PMN tambahan yang diberikan ke PLN berupa pembebasan pajak revaluasi aset.
diperbarui 16 Jun 2016, 17:49 WIBDiterbitkan 16 Jun 2016, 17:49 WIB
Wapres RI Jusuf Kalla bersama Menkeu Bambang Brodjonegoro usai peresmian Pembukaan International Conference on Tax, Investment and Business (ICTIB) 2016 And 13th Asia Pacific Tax Forum (APTF) di Jakarta, Senin (23/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Advertisement
Live Streaming
Powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Khawatir Pengusaha Bangkrut dan Warga Tak Sejahtera, MUI Minta Tunda PPN 12%
Diaspora Indonesia di Jerman Cerita soal Demokrasi Tempat Kerja hingga Capai Work-Life Balance
Kisah Benang dan Songkok Kiai As'ad yang Bikin Tank Tempur Belanda Tak Menemukan Keberadaan Pondok
Polisi Gerebek Pabrik Senpi Rakitan di Lampung Tengah, Satu Tersangka Ditangkap
MRT, LRT, dan Kereta Commuter Perpanjang Jam Operasional pada Malam Tahun Baru 2025
Sejumlah Ketum Parpol Bertemu Prabowo di Kertanegara, Apa yang Sedang Dibahas?
Fungsi Hidung dalam Proses Pernapasan: Peran Penting Organ Pernapasan Utama
Mengenal Fuso Canter FE 74 HD, Truk yang Cocok untuk di Kebun Sawit
Tengok Cara Holding BUMN Danareksa Beri Kenyamanan ke Masyarakat selama Nataru
31 Ruas Jalan di Jakarta Ini Bakal Ditutup Saat Malam Tahun Baru, Simak Rekayasa Lalinnya
Rayakan Hari Ibu, Jelita 30 Gelar Kegiatan Seru dan Inspiratif
Ini Cara Pakai ChatGPT di iPhone Tanpa Perlu Punya Akun OpenAI, Seperti Apa?