Kementan Pastikan Stok Cabai Aman Jelang Lebaran

Kementan memperkirakan ketersediaan cabai tersebut bisa mencukupi hingga Agustus.

oleh Septian Deny diperbarui 01 Jul 2016, 13:15 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2016, 13:15 WIB
Ketersediaan cabai rawit mencapai 843 ribu ton pada 2016
Ketersediaan cabai rawit mencapai 843 ribu ton pada 2016

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan ketersediaan cabai saat ini mencukupi untuk kebutuhan jelang Hari Raya Idul Fitri. Bahkan diperkirakan ketersediaan cabai tersebut bisa mencukupi hingga ‎Agustus.

Direktur Jenderal Holtikultura Sputnik Sujono Kamino‎ mengatakan, secara nasional pada tahun ini ketersediaan cabai besar diperkirakan sebesar 1,14 juta ton. Sedangkan kebutuhan hanya 914 ribu ton. Jadi masih ada surplus 230 ribu ton.

Pada Juni lalu, ketersediaan cabai besar mencapai 102 ribu ton, dengan kebutuhan hanya sebesar 78 ribu ton. Pada Juli, ketersediaan sebesar 99 ribu ton dan kebutuhan 77 ribu ton. Sedangkan pada Agustus ketersediaanya diperkirakan mencapai 93 ribu dengan kebutuhan sebesar 75 ribu.

"Hingga Agustus ketersediaan semua aman," ujar dia di Jakarta, Jumat (1/7/2016).

‎Dia menjelaskan, sentra utama produk cabai besar berada di Bandung, Ciamis, Garut, Sukabumi, Megelang, Temanggung, Kediri, dan Pati. Adapun konsumsi terbesar berada di wilayah Sumatera.

Sementara untuk cabai rawit, pada 2016 ini ketersediaan cabai rawit secara nasional diperkirakan sebesar 843 ribu ton. Sedangkan kebutuhan hanya 650 ribu ton. Sehingga masih ada surplus 193 ribu ton.

Pada Juni lalu, ketersediaan cabai rawit mencapai 82 ribu ton, dengan kebutuhan hanya sebesar 55 ribu ton. Pada Juli, ketersediaan sebesar 79 ribu ton dan kebutuhan 55 ribu ton. Sedangkan pada Agustus ketersediaanya diperkirakan mencapai 78 ribu dengan kebutuhan sebesar 53 ribu.

Daerah produsen utama cabai rawit berada di Bandung, Majalengka, Garut, Sukabumi, Magelang, Temanggung, Kediri dan Probolinggo. Sedangkan konsumsi terbesar berada di wilayah Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Bali.

Meski secara data mencukupi, namun Sputnik menilai masih ada potensi kenaikan harga jelang Lebaran sebesar Rp 1.000-Rp 2.000 per kg. Namun hal tersebut terbilang wajar sebagai keuntungan tambahan bagi petani dan pedagang.

"Kalau harga tinggi karena kapan lagi pedagang bisa ambil untung. Untuk cabai rawit buffer zone masih di-back up dari Jawa Barat," ujar dia. (Dny/Ahm)

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya