Aksi Ambil Untung Tekan Harga emas

Harga emas untuk pengiriman Agustus turun 0,4 persen ke angka US$ 1.362,10 per troy ounce.

oleh Arthur Gideon diperbarui 08 Jul 2016, 08:30 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2016, 08:30 WIB
Harga Emas
Harga emas untuk pengiriman Agustus turun 0,4 persen ke angka US$ 1.362,10 per troy ounce.

Liputan6.com, New York - Harga emas turun pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta). Penyebab penurun harga emas karena pelaku pasar mengambil langkah ambil untung.

Mengutip Wall Street Journal, Jumat (8/7/2016), harga emas untuk pengiriman Agustus turun 0,4 persen ke angka US$ 1.362,10 per troy ounce di Divisi Comex New York Mercantile Exchange. Di sesi awal, harga emas sempat diperdagangkan di level US$ 1.352 per troy ounce.

Penurunan harga emas ini karena aksi ambil untung. Investor menjalankan aksi tersebut setelah harga emas mencapai level tertinggi dalam dua tahun terakhir. Selain itu, investor juga mengambil langkah antisipasi sebelum keluarnya data tenaga kerja AS yang bakal keluar pada Jumat waktu setempat.

Data tenaga kerja tersebut diharapkan memberikan petunjuk yang lebih jelas mengenai kekuatan ekonomi AS. Dengan adanya data tersebut, pelaku pasar bisa meraba-raba langkah yang akan dilakukan oleh Bank Sentral AS ke depannya.

Pada akhir tahun lalu, Bank Sentral AS menjalankan aksi pengetatan kebijakan moneter. Aksi tersebut setelah melihat bahwa ekonomi AS di sepanjang 2015 memperlihatkan pertumbuhan.

Namun hingga pertengahan tahun ini kebijakan moneter tersebut tidak berlanjut. Bank Sentral AS ingin melihat kembali atau ingin meyakinkan kembali bahwa pertumbuhan ekonomi AS memang sudah berjalan sesuai dengan perkiraan.

Jika data tenaga kerja yang bakal keluar akan menunjukkan perbaikan. Pelaku pasar akan mengambil kesimpulan bahwa Bank Sentral AS akan kembali melanjutkan langkah untuk menaikkan suku bunga. Kenaikan suku bunga tersebut berdampak negatif bagi harga emas.

Berbeda dengan surat utang, logam mulia tidak dikenakan bunga. Dengan kenaikan suku bunga AS akan mendorong kenaikan bunga surat utang. Tentu saja emas harus berusaha kuat untuk bersaing dengan surat utang.

"Kecuali ada berita mengerikan keluar dari beberapa negara lain, saya menduga akan ada beberapa aksi profit taking jelang akhir pekan ini sehingga menekan harga emas," jelas David Govett, analis Marex Spectron.

Harga emas sempat melonjak terus setelah keluarnya hasil pemungutan suara yang dilakukan oleh warga Inggris untuk memutuskan apakah akan keluar dari zona Uni Eropa atau tidak. Harga emas melambung karena menjadi buruan investor.

Referendum Inggris membuat pelaku pasar melihat bahwa apapun yang terjadi dengan Inggris akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dunia sehingga investor pun memburu instrumen investasi yang dipandang cukup aman yaitu emas.

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya