Liputan6.com, Jakarta - Kementerian BUMN mempersiapkan beberapa proyek strategis yang akan menjadi objek investasi bagi para investor yang mengikuti program pengampunan pajak atau tax amnesty.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengungkapkan dari sekian proyek yang disiapkan, yang menjadi andalan penampung dana repatriasi dari program tax amnesty adalah BUMN di sektor perbankan.
"Sementara yang paling utama bank-bank BUMN siap dengan manajemen investasinya," kata Rini di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (19/7/2016).
Advertisement
Menurut dia, manajemen investasi yang ada di masing-masing bank BUMN tersebut nantinya yang menentukan dana repatriasi akan dialokasikan di instrumen apa saja. Yang pasti, Rini berharap dana itu nantinya bisa menyerap obligasi-obligasi yang akan diterbitkan BUMN.
Untuk mendorong daya saing dan menjadikan BUMN perusahaan yang mandiri, Menteri Rini memang mendorong lebih banyak BUMN untuk menerbitkan obligasi.
Mengenai proyek-proyek langsung yang akan menjadi obyek investasi para peserta repatriasi, dikatakan Rini masih dalam tahap seleksi.
"Intinya ada dua, yang brown field itu proyek yang sudah siap, ataupun proyek yang akan dimulai," tegas dia.
Seperti diketahui, bank-bank BUMN seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, menjadi perusahaan yang akan menampung dana repatriasi paling besar dibandingkan bank-bank yang menjadi persepsi lainnya.