Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) melaporkan perkembangan proyek kelistrikan 35 ribu Mega Watt (MW) yang digarap produsen listrik lokal ke Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said.
Dalam laporan tersebut APLSI mengeluhkan kebijakan PTÂ PLN (Persero) tentang jaminan 10 persen dari nilai proyek untuk produsen listrik yang memenangkan lelang pembangkit yang masuk dalam program 35 ribu MW.
Sekretaris Jenderal APLSI Pria Djan mengungkapkan, jaminan tersebut memberatkan produsen listrik lokal yang ingin terlibat dalam program 35 ribu MW, karena keterbatasan dana yang dimiliki produsen listrik lokal.
"Masalah jaminan pelaksanaan proyek sebesar 10 persen, nilainya sebesar itu, karena sebagai pengusaha nasional memberatkan," kata Pria, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (25/7/2016).
Pria menuturkan, harus ada keberpihakan pemerintah terhadap produsen listrik lokal untuk terlibat dalam program kelistrikan 35 ribu MW. Pihaknya juga ingin PLN menurunkan besaran uang jaminan hingga satu persen.
"Dalam proyek ini dibutuhkan keberpihakan dari pemerintah. Sebagai pengusaha nasional diberi kemudian di bawah 10 persen sampai 1 persen," tutur Pria.
‎Pria melanjutkan, produsen listrik lokal sangat berminat berperan dalam program kelistrikan yang ditargetkan rampung dalam waktu 5 tahun, dan akan mendukung kesuksesan program tersebut.
‎"Kami ingin sebagai pengusaha lokal jadi partner strategis pemerintah. Kami harap proyek sukses, segala hambatan cari solusi bersama supaya lancar," ungkap Pria.
‎Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengakui jika dalam penunjukan setelah melakukan tender pembangkit listrik, IPP diminta menaruh uang jaminan sebesar 10 persen dari kontrak. Hal tersebut bertujuan agar IPP serius menyelesaikan pembangunan pembangkit.
‎"Seperti disampaikan pak menteri ada yang kami tambahkan setelah tender dimenangkan, berkewajiban menaruh uang 10 persen di bank rekening Indonesia atas nama investor," papar Sofyan.
Sofyan menuturkan, PLN tidak ingin mengulang kesalahan di masa lalu, yang mengikuti tender pembangunan pembangkit listrik IPP tidak kredibel, sehingga pembangunan pembangkit jadi mandek.
"Agar kejadian di masa lalu setelah itu ditender kontrak, dijualbelikan sehingga berlarut proses pembangunan," tutur dia.(Pew/Ahm)
Pengusaha Keberatan Jaminan 10 Persen di Proyek 35 Ribu MW
Asosiasi Produsen Listrik Swasta Nasional melaporkan perkembangan proyek listrik 35 ribu MW kepada Menteri ESDM Sudirman Said.
Diperbarui 25 Jul 2016, 20:17 WIBDiterbitkan 25 Jul 2016, 20:17 WIB
Asosiasi produsen listrik swasta nasional mengeluhkan kebijakan PLN tentang jaminan 10 persen dari nilai proyek untuk produsen listrik terkait proyek 35 ribu MW.... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Harga CRF 150L Per April 2025, Baru Maupun Bekas
Selain Soeharto, Ada Gus Dur hingga Guru Tua Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional 2025
10 Tren Sneakers Paling Hype yang Akan Merajai 2025, Retro hingga Futuristik
Indonesian Downhill 2025 Berlangsung 3 Seri, Mulai di Kudus
Prabowo Sikapi Bijak Usulan Forum Purnawirawan Prajurit TNI
Reaktivasi Jalur Kereta Api Garut-Cikajang, Pemerintah Siapkan Rp1,5 Triliun
Desain Baru iPhone 17 Bocor di China dan India, Intip Penampakannya
Moneybagg Yo Zodiac: Everything You Need to Know About the Rapper's Astrological Sign
Kaisar KKSP Minta Pemerintah Berhitung Matang Dampak dari Hasil Negosiasi dengan AS Soal Tarif
Cek Jadwal Libur Nasional dan Cuti Bersama Mei 2025
Pilih Terkenal Tapi Cepat Mati, atau Hidup Lama Tapi Biasa Saja? Ini Makna Jawabanmu
Kalah Lagi, Peluang Jakarta Electric PLN ke Grand Final PLN Mobile Proliga 2025 Semakin Kecil