Penyaluran Elpiji 3 Kg Tertutup, Pertamina Tunggu Data dari ESDM

Selama ini meski tabung elpiji sudah terdapat tulisan "Untuk Rakyat Miskin", tetapi masih saja ada golongan yang tidak berhak mengkonsumsi.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 29 Jul 2016, 12:35 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2016, 12:35 WIB
Elpiji 3 Kg Mulai Langka
Seorang pekerja tampak sedang mengangkut tabung gas elpiji, Jakarta, Sabtu (28/2/2015). Kelangkaan gas 3 kg di beberapa daerah terjadi nyaris bersamaan dengan kenaikan harga beras. (Liputan6.com/Yoppi Renato)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) sepakat dengan pemerintah untuk menerapkan penyaluran elpiji 3 kilogram (kg) secara tertutup guna menghindari penyalahgunaan.

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, sudah saatnya penyaluran barang subsidi  ‎tepat sasaran, agar dapat dialihkan ke sektor produktif. Hal tersebut seperti pada penataan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), yang sebagian dialihkan untuk pembangunan infrastruktur.

"Saya kira strategi pemerintah subsidi ke sasaran tepat dana yang ada disasarkan untuk pembangunan infrastruktur," kata Dwi di Jakarta, Jumat (29/7/2016).

Dwi menilai, selama ini meski tabung elpiji sudah terdapat tulisan "Untuk Rakyat Miskin", tetapi masih saja ada golongan yang tidak berhak mengkonsumsi sumber energi tersebut. ‎"Elpiji 3 kg siapa saja bisa beli meski ditulis Untuk Rakyat Miskin," tegas dia.

Dia pun mengaku hal tersebut karena sulitnya mengontrol penyaluran elpiji bersubsidi 3 kg. Dengan penerapan penyaluran subsidi elpiji tertutup diharapkan bisa membuat penyaluran subsidi elpiji menjadi tepat sasaran.

"Kontrolnya susah juga, kalau distribusi tertutup akan lebih tepat sasaran siapa yang boleh beli 3 kg adalah orang yang butuh subsidi," jelas Dwi.

‎Namun untuk melaksanakan rencana tersebut, Pertamina menyerahkan ke Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk menentukan pihak yang berhak dan tidak berhak menerima subsidi elpiji.

"Distribusi tertutup minta data dari Ditjen Migas, Pertamina tidak bisa menentukkan. Kami mendukung distribusi tertutup," pungkas Dwi. (Pew/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya