Menteri BUMN Ingin PLN Akuisisi Pertamina Geothermal Energy

Menteri BUMN meminta proses akuisisi PGE oleh PLN dilakukan dengan cepat.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 10 Agu 2016, 13:40 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2016, 13:40 WIB
Ilustrasi PLN
Ilustrasi PLN (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) mendapatkan tugas dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno untuk mengakuisisi anak usaha PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang panas bumi, PT Pertamina Geothermal Energy (PGE).

Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan, penugasan tersebut diutarakan Rini sejak dua minggu lalu, setelah melakukan pertemuan dengan jajaran PLN, Pertamina dan PGE.

"Itu dari kementerian BUMN. Kami bertemu bersama-sama. Bu rini dengan Dirut PLN, Dirut Pertamina dan Dirut PGE. Dua minggu lalu," kata Sofyan di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan di Jakarta, Rabu (10/8/2016).

Menurut Sofyan, penugasan tersebut sudah pasti. Sebab sesuai dengan‎ arahan Menteri Rini, proses akuisisi harus dilakukan dengan cepat.

Terkait dana akuisisi, saat ini PLN sedang mencari sumbernya. Demikian pula perihal besaran dana akuisisi, Sofyan mengaku belum bisa menyebutkan. "Lebih cepat lebih baik. Itu memang penugasan. Cari ada (dana). Kan kami punya kesempatan cari pinjaman masih besar," tutur dia.

Sofyan mengungkapkan, dalam akuisisi PGE ini, PLN hanya mengambil 50 persen. Sementara kepemilikan 50 persen lainnya tetap menjadi milik Pertamin‎a sehingga PGE menjadi anak usaha gabungan antara PLN dan Pertamina.

Setelah memiliki PGE, PLN tidak hanya terlibat dalam kegiatan pengolahan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), t‎etapi juga ikut dalam kegiatan pencarian sumber uap panas bumi baru.

"PGE, kan tadinya pertamina yang punya terus dipotong kasih PLN. Ini barangnya satu. Akuisisi paling 50 persen. Supaya independensinya," tutup Sofyan.(Pew/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya