Liputan6.com, Jakarta - Tim Manor Racing mendepak pembalap Indonesia Rio Haryanto di pertengahan musim Formula Satu (F1) 2016. Kiprah Rio di musim 2016 harus terhenti pada seri ke-12 setelah Manor menggantikannya dengan Esteban Ocon.
PT Pertamina (Persero) mengaku sudah menyiapkan dana tambahan untuk memperpanjang napas Rio Haryanto di Manor Racing sebesar 500 ribu euro. Namun, jumlah yang coba diajukan Pertamina itu amat jauh dari sisa tunggakan Rio Haryanto terhadap Manor Racing yakni sebesar 7 juta euro.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai pemegang saham pengendali Pertamina pun belum memberikan arahan apapun kepada Pertamina mengenai tambahan dana bagi Rio Haryanto. Bahkan Kementerian BUMN lebih memilih untuk menyerahkan semua keputusan kepada Pertamina yang menjadi sponsor utama Rio Haryanto.
Advertisement
Baca Juga
"Semua kita serahkan ke Pertamina. Kalau kiranya Pertamina punya pertimbangan lain soal Rio, ya silahkan," kata Staf Ahli Menteri BUMN Riza Primadi saat berbincang dengan Liputan6.com, Kamis (11/8/2016).
Dipaparkan Riza, selama ini BUMN yang paling cocok untuk memberikan sponsorship kepada Rio hanyalah Pertamina. Sebagai BUMN Migas, Pertamina memang didorong untuk ekspansi ke internasional. Dan Pertamina juga memiliki beberapa produk yang berkaitan langsung dengan dunia otomotif.
Saat ini BUMN tengah mengkonsentrasikan dana-dana Corporate Social Responsibilty (CSR) untuk memeriahkan HUT Indonesia ke 71. Adapun beberapa program yang dijalankan seperti bedah rumah, membangun beberapa rumah tapak, dan berbagai hal yang dampaknya langsung dirasakan masyarakat.
"Bulan ini dan bulan depan saja BUMN itu butuh alokasi dana yang luar biasa besar untuk itu (HUT RI)," tegas Riza yang juga ditunjuk Menteri BUMN‎ dalam mediasi Rio Haryanto.
Namun begitu, Kementerian BUMN tetap akan mendukung apapun langkah yang dilakukan untuk Rio supaya bisa kembali berkompetisi‎ di F1, termasuk mencoba menggali dana dari para pengusaha swasta.
"Sebenarnya dulu kita pernah rencanakan agenda dinner sama para konglomerat, tapi karena ada kejadian bom Sarinah, jadi dibatalkan," terang Riza. (Yas/Gdn)‎