Begini Kelemahan RI Bersaing di Kancah Global

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto akan mendorong pusat inovasi sebagai bagian dalam peningkatan industri nasional.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 07 Okt 2016, 15:41 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2016, 15:41 WIB
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto akan mendorong pusat inovasi sebagai bagian dalam peningkatan industri nasional.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto akan mendorong pusat inovasi sebagai bagian dalam peningkatan industri nasional.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam perjalanannya, daya saing industri nasional tergolong lemah sehingga perlu memanfaatkan era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Presiden Joko Widodo (Jokowi) berambisi agar Indonesia menjadi basis produksi sehingga dapat memenangkan persaingan, baik di kawasan regional maupun internasional.

Menteri Perindustrian (Menperin), Airlangga Hartarto mengatakan, anak muda Indonesia akan menentukan nasib bangsa ini di era MEA. Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia mengandalkan perdagangan dan investasi dengan Singapura. Sementara negara yang berkompetisi dengan Indonesia, yakni Vietnam.

"Banyak industri kita menang di ASEAN, seperti industri makanan minuman dan telekomunikasi. Tidak ada yang bisa kalahkan Indonesia, setahun kita bisa jualan 50 juta ponsel, di negara lain tidak bisa," jelas dia saat menghadiri Launching dan Talkshow Buku Inisiatif KAFEGAMA di Gedung LCBI, Jakarta, Jumat (7/10/2016).

Airlangga menuturkan, industri makanan minuman nasional sangat unggul se-ASEAN sehingga negara lain sulit bersaing dengan Indonesia. Sayangnya, industri Indonesia memiliki‎ kelemahan, yakni tidak mempunyai merek atau brand yang kuat di negara lain.

"Kelemahan kita dari sisi industri, tidak punya nama. Kadang pakai nama NIKE, Adidas, seperti produk garmen untuk produk multinasional. Seperti Sony, Toyota, Honda, dan lainnya, pabriknya besar di Indonesia tapi brand-nya punya negara lain," ujar Airlangga.

‎Oleh sebab itu, Airlangga akan mendorong pusat inovasi sebagai bagian dalam peningkatan industri nasional. Hal ini dimaksudkan supaya sumber daya manusia di Tanah Air memiliki keterampilan dan keahlian untuk dapat bersaing di regional maupun internasional.

"Kita tidak mau mengembangkan dari sisi hardware, tapi software juga. Kita mau bangun innovation center, supaya sumber daya manusia kita terangkat," kata dia. (Fik/Ahm)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya