Ini Kendala yang Menghambat Industri Perikanan Lokal

Selama ini pengembangan industri tersebut banyak menemui kendala.

oleh Septian Deny diperbarui 20 Sep 2016, 12:44 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2016, 12:44 WIB
20160523-Target Penyaluran Kredit di Bidang Kelautan dan Perikanan 2016
Aktivitas pedagang ikan di Pasar Senen, Jakarta, (23/5). Kredit untuk sektor kelautan dan perikanan pada tahun 2016 dapat mencapai hingga sebesar Rp9,2 triliun. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto akan mencari jalan keluar untuk mengatasi kendala dalam pengembangan industri perikanan di dalam negeri.

Menurut dia, selama ini pengembangan industri tersebut banyak menemui kendala. Kendala itu meliputi pasokan bahan baku, infrastruktur, sarana dan prasarana, serta kebijakan dan peraturan.

“Saat ini, utilisasi kapasitas terpasang industri pengolahan ikan masih di bawah 40 persen. Untuk itu, diperlukan optimalisasi Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN) sehingga pasokan bahan baku ikan dan harganya bisa stabil,” ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (20/9/2016).

Namun demikian, dirinya optimistis industri perikanan nasional dapat segera tumbuh seiring dengan komitmen pemerintah dengan menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Industri Perikanan Nasional.

"Masa lalu, ekspor udang kita sangat bagus. Selain itu, ada industri-industri lain yang sudah advance di pasar ekspor pada bidang processed food (produk olahan), dan ada juga yang di kelompok ikan fresh dan kaleng. Ini yang akan kami terus dorong untuk tumbuh," kata dia.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto menyatakan, pihaknya dan pemerintah akan berjalan bersama membangun industri perikanan nasional. Adapun program yang ditargetkan dari Kadin bidang Kelautan dan Perikanan, antara lain menjadikan Indonesia sebagai pusat pengolahan perikanan dunia.

“Selain itu, diperlukan pengembangan program pembudidayaan udang, rumput laut, dan perikanan. Sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan nelayan Indonesia,” kata Yugi.

Yugi juga optimistis industri perikanan nasional mampu tumbuh secara signifikan. Karena Indonesia memiliki potensi besar di sektor perikanan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.

“Tingkat pemanfaatan sumber daya perikanan perlu dioptimalkan baik untuk pemenuhan konsumsi ikan dalam negeri maupun pemenuhan permintaan ekspor,” ungkap dia.

Berdasarkan catatan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), industri pengolahan ikan di Indonesia terdiri dari 636 Usaha Pengolahan Ikan (UPI) skala besar dan 36 ribu UPI skala kecil atau rumah tangga dengan teknologi sederhana.

Salah satu industri pengolahan ikan yang cukup berkembang di Indonesia yaitu industri pengalengan ikan. Pada 2015, industrinya mencapai 41 perusahaan dengan jumlah penyerapan tenaga kerja sebanyak 46.500 orang dan nilai investasi sebesar Rp. 1,91 triliun.

Selanjutnya, kapasitas terpasang industri tersebut mencapai 630 ribu ton dengan nilai produksi 315 ribu ton (utilisasi produksi hanya 50 persen). Sedangkan, nilai ekspor ikan dalam kaleng mencapai US$ 26 juta dengan nilai impornya sebesar US$ 1,6 juta.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya