Liputan6.com, Jakarta- Kurang dari seperempat total miliarder dunia dilaporkan akan memberi warisan US$ 2 miliar atau sekitar Rp 26 triliun (kurs US$ 1: Rp 13.000) pada anaknya.
Harta ini diperkirakan akan diberikan selama 20 tahun ke depan. Karena jumlahnya yang sangat banyak, diperkirakan ini akan menjadi pemberian warisan terbanyak sepanjang sejarah.
Baca Juga
Seperti dilaporkan CNBC, Minggu (16/10/2016), hal ini diungkap dari hasil studi yang dilakukan oleh UBS dan PwC. Dalam penelitian yang berjudul Billionaire Insight tersebut disebutkan warisan yang banyak dapat menyebabkan lonjakan filantropi dan investasi berbasis nilai.
Advertisement
Di Asia saja, 85 persen miliarder merupakan generasi pertama. Hal ini membuat sebagian besar kekayaan yang sudah mereka kumpulkan akan diturunkan ke generasi selanjutnya. Pergantian kekuasaan ini akan memberi dampak besar pada ekonomi konsumen dan dunia filantropi.
"Generasi milenial senang akan melakukan sesuatu yang berarti. Mereka melihat kesuksesan bisnis sebagai jalan untuk memberi manfaat pada orang banyak," tulis laporan tersebut.
Asia mampu menjadi daerah dengan pertumbuhan miliarder paling baik. Sebanyak 113 orang dari Asia mampu mendapat status sebagai miliarder. Jumlah ini melebihi setengah dari total miliarder di tahun 2015.
Jumlah populasi miliarder dunia meningkat menjadi 1.397 orang di tahun 2015. Namun, total kekayaan mereka harus turun hingga US$ 300 miliar di tahun yang sama.