Liputan6.com, Jakarta Harga minyak kehilangan tajinya pada penutupan harga Kamis, menyusul ekspektasi dari kesepakatan OPEC untuk membatasi produksi tertahan kekhawatiran dari kelebihan pasokan.
Menteri Energi Saudi Khalid al Falih mengatakan bahwa dia optimistis Organization of the Petroleum Export Countries (OPEC) akan membuat satu kesepakatan awal soal produksi minyak, di pertemuan Algeria.
Baca Juga
"Saya masih optimistis bahwa kesepakatan yang didapat di Algeria untuk menutup produksi akan terjadi," tutur Khalid dikutip dari CNBC, Jumat (18/11/2016).
Advertisement
Falih mengatakan, dia percaya bahwa pasar akan seimbang, dan pertemuan OPEC di Wina pada 30 November nanti akan mempercepat pemulihan. Dia juga mengatakan OPEC akan memangkas produksi minyak ke level 32,5 juta barel per hari.
Harga minyak acuan, Brent turun 37 persen per barel untuk menetap di level US$ 46,26, sementara harga minyak AS turun 15 sen ke level US$ 45,42.
Dolar naik setelah data ekonomi AS dan komentar dari Kepala Bank Sentral Federal Reserve Janet Yellen memperkuat indikasi kenaikan suku bunga bulan depan.
"2 hal yang pasar lihat: mereka memperhatikan berita OPEC, juga Janet Yellen," ujar Phil Flynn, analis di Price Futures Group.